وَقَالَ يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ عُرْوَةُ قَالَتْ عَائِشَةُ ـ رضى الله عنها ـ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ ‏"‏ يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ ‏"‏‏.‏
Terjemahan

Aisyah menambahkan, “Saya berdebat dengan Rasulullah (ﷺ) berulang kali tentang hal itu (yaitu perintahnya bahwa Abu Bakr harus memimpin orang-orang dalam sholat menggantikan dia ketika dia sakit), dan apa yang membuat saya berdebat begitu banyak, adalah, bahwa tidak pernah terpikir oleh pikiran saya bahwa setelah Nabi, orang-orang akan mencintai seorang pria yang telah menggantikannya, dan saya merasa bahwa siapa pun yang berdiri di tempatnya, akan menjadi pertanda buruk bagi Nabi. manusia, jadi saya ingin Rasulullah (ﷺ) melepaskan gagasan memilih Abu Bakr (untuk memimpin orang-orang yang berdoa).