حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ الْحَاشِيَةِ، فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَبَذَهُ بِرِدَائِهِ جَبْذَةً شَدِيدَةً، حَتَّى نَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ أَثَّرَتْ بِهَا حَاشِيَةُ الْبُرْدِ مِنْ شِدَّةِ جَبْذَتِهِ، ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ لِي مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ‏.‏ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ ضَحِكَ ثُمَّ أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata, “Dari antara para pengikutku, sekelompok (70.000) akan masuk surga tanpa diminta pertanggungan mereka, wajah mereka akan bersinar seperti bulan.” 'Ukasha bin Muhsin Al-Asadi bangkit, mengangkat selimutnya dan berkata, “Ya Rasulullah (ﷺ) Mintalah Allah bagiku agar Dia menyertakanku bersama mereka.” Nabi (ﷺ) berkata! “Ya Allah! Buatlah dia dari mereka.” Kemudian seorang pria lain dari Al-Ansar bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Berdoalah kepada Allah bagiku supaya Dia menyertakanku dengan mereka.” Pada saat itu Rasulullah (ﷺ) berkata, “Ukasha telah mengantisipasi Anda.”

Comment

Komentar Hadis: Tujuh Puluh Ribu yang Masuk Surga Tanpa Perhitungan

Narasi yang diberkati ini dari Sahih al-Bukhari (5811) menggambarkan kelompok unik di antara Umat yang akan diberikan Surga tanpa menjalani pertanyaan dan perhitungan yang menakutkan pada Hari Kiamat. Wajah mereka akan bersinar dengan keindahan bercahaya bulan purnama, menunjukkan kemurnian dan status mereka yang tinggi.

Sifat Kelompok Khusus Ini

Para ulama menjelaskan bahwa tujuh puluh ribu ini adalah mereka yang sepenuhnya menahan diri dari mencari ruqya (jampi-jampi), percaya sepenuhnya pada ketetapan ilahi (qadar), dan menghindari kauterisasi untuk penyembuhan - menempatkan kepercayaan mutlak hanya pada Allah saja. Mereka mewakili puncak tawakkul (ketergantungan pada Allah).

Masuk mereka tanpa hisab (perhitungan) menunjukkan rahmat Allah yang tak terbatas dan menunjukkan bahwa perbuatan mereka dilakukan dengan ketulusan tertinggi, bebas dari pamer dan cacat spiritual yang biasanya memerlukan perhitungan.

Kebijaksanaan dalam Keutamaan 'Ukasha

Ketika 'Ukasha (semoga Allah meridhainya) segera meminta untuk dimasukkan, Nabi (ﷺ) berdoa untuknya. Ketika sahabat lain membuat permintaan yang sama kemudian, Nabi memberitahunya bahwa 'Ukasha telah mendahuluinya.

Ini mengajarkan keutamaan menyegerakan perbuatan baik dan pentingnya merebut peluang untuk berkah ilahi. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun jumlahnya tetap, individu spesifik mungkin tidak ditentukan sebelumnya, memungkinkan ruang untuk rahmat ilahi melalui doa.

Pelajaran Spiritual bagi Pencari

Hadis ini mendorong orang beriman untuk menumbuhkan ketergantungan sepenuhnya pada Allah, memurnikan niat, dan menghindari praktik yang menunjukkan kelemahan dalam iman. Ini mengingatkan kita akan pentingnya membuat doa yang tulus dan menyegerakan tindakan saleh.

Meskipun kita mungkin tidak termasuk dalam tujuh puluh ribu ini secara spesifik, kita harus berusaha meniru kualitas tawakkul yang sempurna dan pengabdian tulus mereka, berharap rahmat Allah meliputi kita melalui cara lain.