حَدَّثَنَا آدَمُ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عُثْمَانَ النَّهْدِيَّ، أَتَانَا كِتَابُ عُمَرَ وَنَحْنُ مَعَ عُتْبَةَ بْنِ فَرْقَدٍ بِأَذْرَبِيجَانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الْحَرِيرِ، إِلاَّ هَكَذَا، وَأَشَارَ بِإِصْبَعَيْهِ اللَّتَيْنِ تَلِيَانِ الإِبْهَامَ قَالَ فِيمَا عَلِمْنَا أَنَّهُ يَعْنِي الأَعْلاَمَ‏.‏
Terjemahan
Narasi Anas bin Malik

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memakai sutra di dunia tidak akan memakainya di akhirat.” ﷺ

Comment

Teks Hadis

"Nabi (ﷺ) bersabda, 'Siapa pun yang memakai sutra di dunia ini tidak akan memakainya di Akhirat.'"

Referensi: Sahih al-Bukhari 5832 (Kitab: Pakaian)

Makna dan Larangan

Hadis ini menetapkan larangan pakaian sutra untuk pria Muslim, menunjukkan bahwa itu dilarang (haram) dalam hukum Islam. Kata-katanya membawa peringatan dan konsekuensi - pencabutan pakaian surgawi di akhirat.

Para ulama menjelaskan bahwa sutra mewakili kemewahan dan kelembutan yang dapat menyebabkan kesombongan dan keangkuhan, karakteristik yang tidak dianjurkan dalam ajaran Islam. Larangan ini secara khusus berlaku untuk pria dewasa, sementara wanita diizinkan memakai sutra.

Pengecualian Ilmiah

Ahli hukum Islam telah mengidentifikasi pengecualian terbatas untuk larangan ini. Seorang pria boleh memakai sutra jika ia menderita kondisi kulit tertentu di mana sutra memberikan bantuan medis, karena kebutuhan mengesampingkan larangan.

Selain itu, para ulama mengizinkan sejumlah kecil sutra dalam pinggiran pakaian atau sulaman, asalkan sebagian besar pakaian bukan sutra. Lambang militer atau elemen seragam yang diperlukan yang mengandung sutra juga dikecualikan dalam kondisi kebutuhan.

Signifikansi Spiritual

Hadis ini menghubungkan tindakan duniawi dengan konsekuensi abadi, mengajarkan bahwa pencabutan sukarela dari kemewahan yang tidak sah dalam hidup ini mengarah pada pahala yang lebih besar di Akhirat.

Larangan ini berfungsi sebagai ujian ketaatan dan sarana untuk menumbuhkan kerendahan hati, mengingatkan orang beriman bahwa kehormatan sejati berasal dari ketakwaan daripada tampilan materi.