Ibnu Umar berkata, Nabi (ﷺ) berkata, “Lakukan yang berlawanan dengan apa yang dilakukan orang-orang penyembah berhala. Jaga janggut dan potong kumisnya pendek.” Setiap kali Ibnu 'Umar melakukan haji atau `Umra, dia biasa memegang janggutnya dengan tangannya dan memotong apa yang tersisa di luar pegangannya.
Komentar Hadis: Sahih al-Bukhari 5892
Riwayat ini dari Abdullah ibn Umar (semoga Allah meridhainya) mengandung hikmah yang mendalam mengenai penampilan dan identitas Islam. Perintah untuk menentang kaum pagan dalam hal penampilan menetapkan prinsip dasar dalam mempertahankan identitas Muslim yang berbeda.
Penentangan terhadap Praktik Pagan
Instruksi untuk "melakukan kebalikan dari apa yang dilakukan kaum pagan" memiliki beberapa tujuan: mencegah peniruan buta terhadap non-Muslim, melestarikan identitas Islam, dan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus atas komitmen iman seseorang. Prinsip ini melampaui janggut hingga semua hal di mana Muslim harus mempertahankan karakteristik khas mereka.
Janggut dalam Tradisi Islam
Para ulama berbeda pendapat mengenai status hukum menumbuhkan janggut - beberapa menganggapnya wajib (wajib) sementara yang lain menganggapnya sangat dianjurkan (sunnah mu'akkadah). Namun, semua sepakat bahwa itu adalah ciri khas pria Muslim dan praktik semua nabi. Janggut melambangkan kejantanan, martabat, dan kepatuhan terhadap tradisi kenabian.
Memotong Kumis
Perintah untuk "memotong kumis pendek" memastikan kebersihan dan higienitas, karena kumis panjang dapat mengganggu makan, minum, dan pembersihan. Beberapa ulama merekomendasikan memotongnya hingga bibir atas terlihat, sementara yang lain mengizinkan untuk menjaganya sedikit lebih panjang. Intinya adalah mencegahnya menggantung di atas bibir.
Implementasi Praktis oleh Ibn Umar
Praktik Ibn Umar memegang janggutnya dan memotong yang melebihi batas menunjukkan pendekatan moderat yang diambil Islam - tidak mencukur sepenuhnya maupun membiarkannya tumbuh tak terkendali. Metode ini memastikan kerapian sambil mempertahankan karakter dasar janggut. Perhatian khususnya terhadap hal ini selama Haji dan Umrah menyoroti pentingnya penampilan yang tepat selama ibadah suci.