حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ ـ وَمَا بِالْمَدِينَةِ يَوْمَئِذٍ أَفْضَلُ مِنْهُ ـ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ سَفَرٍ وَقَدْ سَتَرْتُ بِقِرَامٍ لِي عَلَى سَهْوَةٍ لِي فِيهَا تَمَاثِيلُ، فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم هَتَكَهُ وَقَالَ ‏"‏ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ ‏"‏‏.‏ قَالَتْ فَجَعَلْنَاهُ وِسَادَةً أَوْ وِسَادَتَيْنِ‏.‏
Terjemahan
Narasi `Aisha

Rasulullah (ﷺ) kembali dari perjalanan ketika saya memasang tirai saya dengan gambar di atas (pintu) kamar saya. Ketika Rasulullah (ﷺ) melihatnya, dia merobeknya dan berkata, “Orang-orang yang akan menerima siksa yang paling berat pada hari kiamat adalah orang-orang yang mencoba membuat yang serupa dengan ciptaan Allah.” Jadi kami mengubahnya (yaitu, tirai) menjadi satu atau dua bantal.

Comment

Komentar Hadis: Larangan Pembuatan Gambar

Narasi ini dari Sahih al-Bukhari 5954 dalam Kitab Pakaian mengandung implikasi hukum dan teologis yang mendalam mengenai pembuatan gambar yang menggambarkan makhluk hidup.

Tingkat Keparahan Larangan

Robekan tirai oleh Nabi menunjukkan keseriusan masalah ini. Tindakan fisiknya menekankan urgensi menghilangkan objek semacam itu dari rumah tangga Muslim.

Peringatan tentang "hukuman terberat pada Hari Kebangkitan" menunjukkan ini termasuk dosa besar dalam Islam, karena menantang hak eksklusif Allah dalam penciptaan.

Interpretasi Ulama

Ulama klasik menjelaskan bahwa larangan berlaku untuk gambar makhluk yang memiliki jiwa - manusia, hewan, dan malaikat. Ini didasarkan pada frasa "membuat yang serupa dengan ciptaan Allah."

Keabsahan gambar tanpa fitur lengkap (tanpa mata atau karakteristik penentu lainnya) diperdebatkan di antara ulama, meskipun posisi yang lebih aman adalah menghindari sepenuhnya.

Aplikasi Praktis

Solusi para sahabat dengan mengubah tirai menjadi bantal menunjukkan respons yang tepat: menghancurkan gambar yang dilarang sambil mempertahankan kegunaan material yang diizinkan.

Ini mengajarkan Muslim untuk segera memperbaiki situasi seperti itu ketika ditemukan, tanpa membuang sumber daya secara tidak perlu.

Fondasi Teologis

Prinsip intinya adalah melindungi tauhid (monoteisme) dengan menghindari segala peniruan tindakan kreatif Allah. Pembuatan gambar dapat menyebabkan penyembahan berhala atau pemujaan berlebihan terhadap makhluk ciptaan.

Larangan ini berfungsi sebagai pengingat konstan bahwa penciptaan hanya milik Allah, dan manusia tidak boleh mencoba meniru atribut ilahi ini.