حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ غَزْوَانَ، حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَطَبَ النَّاسَ يَوْمَ النَّحْرِ فَقَالَ ‏"‏ يَا أَيُّهَا النَّاسُ‏.‏ أَىُّ يَوْمٍ هَذَا ‏"‏‏.‏ قَالُوا يَوْمٌ حَرَامٌ‏.‏ قَالَ ‏"‏ فَأَىُّ بَلَدٍ هَذَا ‏"‏‏.‏ قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ‏.‏ قَالَ ‏"‏ فَأَىُّ شَهْرٍ هَذَا ‏"‏‏.‏ قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ‏.‏ قَالَ ‏"‏ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا ‏"‏‏.‏ فَأَعَادَهَا مِرَارًا، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ ‏"‏‏.‏ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَوَصِيَّتُهُ إِلَى أُمَّتِهِ ـ ‏"‏ فَلْيُبْلِغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ، لاَ تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Saya mendengar Nabi (صلى الله عليه وسلم) menyampaikan khotbah di 'Arafah.

Comment

Konteks Hadis

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 1740 menggambarkan seorang sahabat mendengar Nabi Muhammad (ﷺ) menyampaikan khutbah perpisahannya selama ibadah haji di dataran 'Arafat, yang merupakan ritual terpenting dalam haji.

Signifikansi 'Arafat

Hari 'Arafat (9 Dzulhijjah) adalah puncak haji di mana jamaah berdiri dalam ibadah dari siang hingga matahari terbenam. Khutbah Nabi di lokasi ini menekankan status sucinya sebagai tempat di mana Allah menyempurnakan agama-Nya dan melengkapi nikmat-Nya kepada orang-orang beriman.

Komentar Ulama

Ulama klasik mencatat bahwa khutbah Nabi di 'Arafat mengandung ajaran Islam fundamental: perlindungan nyawa dan harta, penghapusan riba dan permusuhan darah, hak-hak perempuan, dan pernyataan bahwa tidak akan ada wahyu baru setelahnya. Lokasi ini dipilih untuk menekankan universalitas pesannya kepada seluruh umat manusia yang berkumpul di sana.

Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar dalam Fath al-Bari bahwa berdiri di 'Arafat melambangkan Hari Kiamat ketika umat manusia akan berdiri di hadapan Allah, menjadikan khutbah ini sangat penting karena mengandung bimbingan untuk urusan duniawi dan akhirat.