حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ أَنَّ صَفِيَّةَ بِنْتَ حُيَىٍّ، زَوْجَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم حَاضَتْ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ " أَحَابِسَتُنَا هِيَ ". قَالُوا إِنَّهَا قَدْ أَفَاضَتْ. قَالَ " فَلاَ إِذًا ".
Terjemahan
Diriwayatkan Ibnu 'Abbas
Seorang wanita yang sedang menstruasi diizinkan meninggalkan Mekkah jika dia telah melakukan Tawaf-al-Ifada. Tawus (seorang subnarator) berkata dari ayahnya, "Aku mendengar Ibnu 'Umar mengatakan bahwa dia tidak akan pergi. Kemudian kemudian aku mendengar dia mengatakan bahwa Nabi (صلى الله عليه وسلم) telah mengizinkan mereka (wanita haid) untuk pergi."