حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بِشْرٍ، حَدَّثَنَا شَبَابَةُ، عَنْ وَرْقَاءَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْيَمَنِ يَحُجُّونَ وَلاَ يَتَزَوَّدُونَ وَيَقُولُونَ نَحْنُ الْمُتَوَكِّلُونَ، فَإِذَا قَدِمُوا مَكَّةَ سَأَلُوا النَّاسَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى}. رَوَاهُ ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ مُرْسَلاً.
Terjemahan
Diriwayatkan Ibnu 'Abbas
Orang-orang Yaman biasa datang untuk haji dan biasa tidak membawa cukup persediaan dan biasa mengatakan bahwa mereka bergantung pada Allah. Setibanya di Madinah mereka biasa memohon kepada orang-orang, dan Allah menyatakan, "Dan bawalah persediaan (bersamamu) untuk perjalanan, tetapi persediaan yang terbaik adalah takut akan Allah." (2.197).