حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ مَيْمُونٍ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا طَافَ الطَّوَافَ الأَوَّلَ خَبَّ ثَلاَثًا وَمَشَى أَرْبَعًا، وَكَانَ يَسْعَى بَطْنَ الْمَسِيلِ إِذَا طَافَ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ‏.‏ فَقُلْتُ لِنَافِعٍ أَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَمْشِي إِذَا بَلَغَ الرُّكْنَ الْيَمَانِيَ قَالَ لاَ‏.‏ إِلاَّ أَنْ يُزَاحَمَ عَلَى الرُّكْنِ فَإِنَّهُ كَانَ لاَ يَدَعُهُ حَتَّى يَسْتَلِمَهُ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Amr bin Dinar

Kami bertanya kepada Ibnu 'Umar apakah seorang pria yang, saat melakukan 'umra, telah melakukan Tawaf Ka'bah; dan belum melakukan Tawaf antara Safa dan Marwa, dapat melakukan hubungan seksual dengan istrinya, Ibnu 'Umar menjawab, "Nabi (saw) tiba di Mekah dan melakukan tujuh putaran (Tawaf) Ka'bah dan kemudian shalat dua rakat di belakang Maqam Ibrahim dan kemudian melakukan tujuh putaran (Tawaf) antara Safa dan Marwa." Dia menambahkan, "Sesungguhnya! Dalam Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) Anda memiliki teladan yang baik." Kami bertanya kepada Jabir bin 'Abdullah (pertanyaan yang sama) dan dia berkata, "Dia (orang itu) tidak boleh mendekati (istrinya) sampai dia menyelesaikan Tawaf antara Safa dan Marwa."