وَقَالَ لِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَذِنَ عُمَرُ ـ رضى الله عنه ـ لأَزْوَاجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي آخِرِ حَجَّةٍ حَجَّهَا، فَبَعَثَ مَعَهُنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) kembali setelah menunaikan hajinya, dia bertanya kepada Umm Sinan Al-Ansari, "Apa yang melarang kamu untuk menunaikan haji?" Dia menjawab, "Ayah dari orang ini (yaitu suaminya) memiliki dua ekor unta dan dia menunaikan ibadah haji pada salah satu dari mereka, dan yang kedua digunakan untuk irigasi tanah kami." Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda (kepadanya), "Laksanakanlah 'umrah di bulan Ramadhan, (karena setara dengan haji atau haji denganku (sebagai pahala).

Comment

Hukuman Berburu saat Berhaji

Sahih al-Bukhari 1863

Analisis Kontekstual

Narasi ini terjadi dalam bab mengenai hukuman untuk berburu saat dalam keadaan suci ihram. Penempatannya menunjukkan metodologi ulama dalam memasukkan hal-hal terkait peraturan haji dalam klasifikasi tematik yang lebih luas.

Komentar Tekstual

Pertanyaan Nabi kepada Um Sinan Al-Ansari menunjukkan kepeduliannya yang penuh kasih terhadap kewajiban agama para pengikutnya. Tanggapannya mengungkapkan alasan syar'i yang sah - kebutuhan untuk mempertahankan penghidupan pertanian bagi keluarganya.

Haji suami dengan satu unta sambil menyisakan yang lain untuk irigasi menggambarkan prinsip Islam dalam menyeimbangkan kewajiban agama dengan kebutuhan duniawi, menghindari kesulitan yang berlebihan.

Keputusan Hukum

Instruksi Nabi untuk melaksanakan Umrah di Ramadan menetapkan salah satu konsesi paling signifikan dalam hukum Islam. Kesetaraan yang disebutkan - "sebab itu setara dengan Haji atau Haji bersamaku" - mewakili tingkat pahala tertinggi untuk ibadah pengganti.

Ulama menafsirkan ini sebagai arti pahalanya sama dengan Haji wajib, bukan menggantikan kewajiban itu sendiri bagi yang mampu.

Wawasan Ilmiah

Imam Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menunjukkan kebijaksanaan Nabi dalam memberikan alternatif ketika hambatan nyata mencegah pemenuhan kewajiban utama.

Spesifikasi Ramadan menunjukkan status spiritual bulan ini yang meningkat, di mana amal membawa pahala berlipat, membuat Umrah selama itu sangat utama.

Aplikasi Praktis

Narasi ini memberikan keringanan bagi mereka dengan alasan sah yang mencegah pelaksanaan Haji. Aplikasi modern termasuk kendala keuangan, masalah kesehatan, atau pembatasan perjalanan.

Keputusan ini tetap berlaku hari ini, dengan Umrah di Ramadan sangat disarankan bagi yang tidak mampu melaksanakan Haji, sambil mempertahankan kewajiban Haji bagi yang memenuhi syarat.