وَقَالَ لِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَذِنَ عُمَرُ ـ رضى الله عنه ـ لأَزْوَاجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي آخِرِ حَجَّةٍ حَجَّهَا، فَبَعَثَ مَعَهُنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ‏.‏
Salin
Diriwayatkan Qaza'a, budak Ziyad

Abu Sa'id yang ikut dua belas Ghazawat bersama Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata, "Aku mendengar empat hal dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (atau aku meriwayatkannya dari Nabi (صلى الله عليه وسلم) yang mendapat kekaguman dan penghargaanku. Mereka adalah: -1. "Tidak ada wanita yang boleh bepergian tanpa suaminya atau tanpa Dhu-Mahram untuk perjalanan dua hari. -2. Tidak ada puasa yang diperbolehkan pada dua hari 'Id-ul-Fitri, dan 'Id-al-Adha. -3. Tidak ada shalat (yang boleh dipanjatkan) setelah dua shalat: setelah shalat 'Ashar sampai matahari terbenam dan setelah shalat subuh sampai matahari terbit. -4. Tidak bepergian (untuk berkunjung) kecuali tiga masjid: Masjid-al-Haram (di Mekkah), Masjid-Ku (di Madinah), dan Masjid-al-Aqsa (di Yerusalem).