حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ أَرْبَعُ خِلاَلٍ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Sa'id

Abu Huraira pernah berkata (kepada orang-orang), “Bagaimana keadaan Anda ketika Anda tidak bisa mendapatkan Dinar atau Dirhan (yaitu pajak dari Dhimmi)?” Pada saat itu seseorang bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu tahu bahwa keadaan ini akan terjadi, wahai Abu Hu Raira?” Dia berkata, “Demi Dia yang di tangan-Nya hidup Abu Huraira, aku mengetahuinya melalui pernyataan Nabi yang benar dan benar (yaitu Nabi).” Orang-orang bertanya, “Apa yang dikatakan Pernyataan itu?” Dia menjawab, “Suaka Allah dan Rasul-Nya yang diberikan kepada Dhimmi, yaitu non-Muslim yang tinggal di wilayah Muslim) akan marah, dan dengan demikian Allah akan membuat hati para Dhimmi ini begitu berani sehingga mereka akan menolak membayar Jizya yang seharusnya mereka bayar.”