Rasulullah SAW bersabda, “Masing-masing dari kalian dikumpulkan di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi gumpalan selama empat puluh hari dan berubah menjadi sepotong daging untuk jangka waktu yang sama (empat puluh hari) dan kemudian Allah mengutus seorang malaikat dan memerintahkannya untuk menulis empat hal, yaitu rezeki, umurnya, dan apakah dia akan menjadi orang yang malang atau yang diberkati (di akhirat). ﷺ Kemudian jiwa dihembuskan ke dalam dirinya. Demi Allah, seseorang di antaramu boleh mengerjakan amal-amal penghuni neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanyalah satu hasta atau satu lengan. Kemudian tulisan itu (yang dituliskan Allah kepada malaikat) mendahului, dan dia mengerjakan amal-amal penghuni surga dan memasukinya. Dan seorang manusia dapat melakukan amal-amal penghuni surga sampai hanya ada satu atau dua hasta di antara keduanya. Dia dan Surga, dan kemudian tulisan itu mendahului, dan dia mengerjakan amal-amal penghuni neraka dan memasukinya.”
Kehendak Ilahi (Al-Qadar)
Sahih al-Bukhari 6594
Teks Hadis
Rasulullah (ﷺ), yang jujur dan benar-benar diilhami, bersabda, "Setiap dari kalian terkumpul dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi segumpal darah untuk periode yang sama (empat puluh hari) dan berubah menjadi segumpal daging untuk periode yang serupa (empat puluh hari) dan kemudian Allah mengutus malaikat dan memerintahkannya untuk menulis empat hal, yaitu rezekinya, umurnya, dan apakah dia akan termasuk orang yang celaka atau orang yang berbahagia (di Akhirat). Kemudian ruh ditiupkan ke dalamnya. Dan demi Allah, seseorang di antara kalian (atau seorang laki-laki) mungkin melakukan perbuatan penghuni Neraka hingga hanya sejengkal atau sehasta jarak antara dia dan Neraka, tetapi kemudian tulisan itu (yang Allah perintahkan malaikat untuk menulis) mendahului, dan dia melakukan perbuatan penghuni Surga dan memasukinya; dan seorang laki-laki mungkin melakukan perbuatan penghuni Surga hingga hanya sejengkal atau dua antara dia dan Surga, dan kemudian tulisan itu mendahului dan dia melakukan perbuatan penghuni Neraka dan memasukinya."
Komentar tentang Perkembangan Manusia
Nabi (ﷺ) menggambarkan tiga tahap perkembangan embrio selama empat puluh hari: nutfah (tetesan sperma), alaqah (segumpal darah), dan mudghah (daging yang dikunyah). Ini menunjukkan hikmah Allah yang sempurna dalam penciptaan dan pembentukan manusia secara bertahap, menegaskan kekuatan ilahi dan kesucian kehidupan manusia dari tahap terawalnya.
Pencatatan Ketetapan Ilahi
Pada 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk mencatat empat hal: rezeki (rizq), umur (ajal), amal (amal), dan apakah seseorang akan termasuk orang yang celaka atau berbahagia. Ini terjadi sebelum ruh ditiupkan ke dalam janin, menunjukkan bahwa pengetahuan Allah meliputi semua hal sebelum mereka terjadi. Pencatatan ini tidak memaksa manusia untuk tindakan tertentu tetapi mencerminkan pengetahuan abadi Allah.
Kontradiksi Tampak Terpecahkan
Bagian akhir membahas ketegangan tampak antara ketetapan ilahi dan tanggung jawab manusia. Takdir akhir seseorang selaras dengan apa yang dicatat, bahkan jika tindakan tampak mereka menunjukkan sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa hasil akhir ditentukan oleh apa yang telah Allah tetapkan, yang mencakup baik sarana maupun tujuan. Orang yang ditakdirkan untuk Surga pada akhirnya akan melakukan perbuatan baik yang mengarah ke sana, dan sebaliknya.
Wawasan Ilmiah
Hadis ini menetapkan doktrin Sunni tentang ketetapan ilahi (qadar) sambil mempertahankan akuntabilitas manusia. Kita bertanggung jawab atas pilihan kita, namun pengetahuan dan ketetapan Allah meliputi semua hal. Pencatatan tidak meniadakan kehendak bebas tetapi mencerminkan pengetahuan sempurna Allah sebelumnya. Perwujudan akhir takdir seseorang terjadi melalui tindakan sukarela mereka, yang sendiri merupakan bagian dari ketetapan ilahi.