حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ ذَكَرَ ابْنُ عَبَّاسٍ الْمُتَلاَعِنَيْنِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَدَّادٍ أَهِيَ الَّتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لَوْ كُنْتُ رَاجِمًا امْرَأَةً مِنْ غَيْرِ بَيِّنَةٍ ". قَالَ لاَ، تِلْكَ امْرَأَةٌ أَعْلَنَتْ.
Salin
Diriwayatkan 'Aisha
Saya bertanya kepada Nabi (ﷺ) tentang tembok (di luar Ka'bah). "Apakah itu dianggap sebagai bagian dari Ka'bah?" Dia menjawab, "Ya." Saya berkata, "Lalu mengapa orang-orang tidak memasukkannya ke dalam Ka'bah?" Dia berkata, "(Karena) orang-orangmu kehabisan uang." Saya bertanya, "Lalu mengapa gerbangnya begitu tinggi?" Dia menjawab, "Orang-orangmu melakukannya untuk mengakui siapa yang mereka inginkan dan melarang siapa yang mereka inginkan. Seandainya orang-orangmu belum mendekati masa ketidaktahuan, dan seandainya aku tidak takut hati mereka akan menyangkal tindakanku, maka pasti aku akan memasukkan tembok di Ka'bah dan membuat gerbangnya menyentuh tanah."