حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، وَمُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالاَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقَالَ ‏"‏ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ‏"‏‏.‏ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ‏"‏ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ‏"‏‏.‏ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ‏"‏ حَجٌّ مَبْرُورٌ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) ditanya, "Apakah perbuatan terbaik?" Dia menjawab, "Beriman kepada Allah dan rasul-Nya (Muhammad). Penanya kemudian bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)? Dia menjawab, "Untuk berpartisipasi dalam Jihad (perjuangan agama) dalam Perjuangan Allah." Penanya kembali bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Dia menjawab, "Untuk menunaikan haji (ziarah ke Mekkah) Mubrur, (yang diterima oleh Allah dan dilakukan dengan maksud untuk mencari keridhaan Allah saja dan bukan untuk pamer dan tanpa berbuat dosa dan sesuai dengan hadis Nabi)."

Comment

Keunggulan Iman

Nabi Muhammad (ﷺ) ditanya tentang amal yang paling utama dalam Islam. Jawaban langsung Beliau adalah "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya," menetapkan bahwa iman yang benar adalah fondasi dari semua amal saleh. Ini mencakup iman kepada Keesaan Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab yang diturunkan-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir ilahi.

Hierarki Amal Saleh

Ketika penanya ingin mengetahui yang berikutnya dalam kebaikan, Nabi menyebutkan jihad di jalan Allah. Ini menunjukkan status tinggi dari berjuang untuk agama Allah setelah menetapkan iman yang benar.

Yang ketiga dalam keunggulan adalah Haji Mabrur - ibadah haji yang diterima yang dilakukan murni untuk keridhaan Allah tanpa pamer atau dosa, mengikuti contoh Nabi dengan sempurna.

Komentar Ilmiah

Imam Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menetapkan hierarki amal saleh, dimulai dengan iman yang kuat sebagai fondasi esensial. Tanpa iman yang benar, tidak ada amal yang diterima oleh Allah.

Jihad mengikuti iman karena mewakili pengorbanan tertinggi untuk tujuan Allah. Haji Mabrur melengkapi hierarki ini karena menggabungkan ibadah fisik dan finansial, membutuhkan niat murni dan kepatuhan pada bimbingan Nabi.

Signifikansi Spiritual

Riwayat ini mengajarkan bahwa amal dinilai sesuai dengan manfaatnya bagi individu dan komunitas. Iman bermanfaat bagi jiwa, jihad melindungi iman, dan haji menyempurnakan pengabdian seseorang.

Syarat "Mabrur" untuk haji menekankan bahwa sekadar pelaksanaan ritual tanpa niat yang benar dan kepatuhan pada Sunnah tidak memiliki keutamaan lengkap yang disebutkan di sini.