حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: "Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Ramadhan dengan setia karena iman yang tulus dan berharap untuk mendapatkan pahala Allah (bukan karena pamer), semua dosa masa lalunya akan diampuni."

Comment

Teks Hadis & Referensi

Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Barangsiapa menegakkan shalat pada malam-malam Ramadan dengan iman yang tulus dan mengharap pahala dari Allah (bukan untuk pamer), semua dosa-dosanya yang lalu akan diampuni."

Kitab: Iman | Pengarang: Sahih al-Bukhari | Referensi: Sahih al-Bukhari 37

Komentar tentang Hadis

Hadis mulia ini menetapkan keutamaan besar dalam melaksanakan shalat malam (Taraweeh) selama Ramadan. Frasa "dengan iman yang tulus" (īmānan wa iḥtisāban) menunjukkan dua syarat penting: keyakinan yang benar pada perintah Allah dan niat murni semata untuk keridaan-Nya, bebas dari pamer.

Janji pengampunan untuk "semua dosa-dosanya yang lalu" mencakup pelanggaran kecil, karena dosa besar memerlukan tobat khusus. Para ulama menjelaskan bahwa pengampunan menyeluruh ini menunjukkan rahmat Allah yang tak terbatas kepada hamba-hamba-Nya yang mengabdikan diri dalam ibadah selama bulan yang diberkati ini.

Spesifikasi "malam-malam Ramadan" merujuk khususnya pada shalat Taraweeh yang dilakukan secara berjamaah setelah shalat Isya. Praktik ini ditetapkan oleh Nabi (ﷺ) dan dikonsolidasikan oleh Khalifah Umar ibn al-Khattab, menyatukan umat Islam dalam Sunnah yang diberkati ini.

Keputusan Hukum & Manfaat Spiritual

Praktik yang Disarankan: Melaksanakan shalat Taraweeh adalah Sunnah yang ditegaskan (Sunnah mu'akkadah), dengan bentuk paling lengkap adalah dua puluh rakaat diikuti Witr, seperti yang dipraktikkan oleh para pendahulu yang saleh.

Penyucian Spiritual: Ibadah malam ini membersihkan jiwa dari noda ketidaktaatan dan mendekatkan orang beriman kepada Allah melalui pengabdian sukarela setelah menunaikan kewajiban.

Aspek Komunitas: Pelaksanaan Taraweeh secara berjamaah memperkuat ikatan komunitas dan menghidupkan masjid-masjid dengan zikir kepada Allah sepanjang malam yang diberkati.