Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Jika ada di antara kamu yang memperbaiki (mengikuti dengan ketat) agama Islamnya, maka perbuatan baiknya akan dihargai sepuluh kali hingga tujuh ratus kali untuk setiap perbuatan baik dan perbuatan buruk akan dicatat sebagaimana adanya."
Teks dan Referensi Hadis
Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Jika salah satu dari kalian memperbaiki (mengikuti dengan ketat) agama Islamnya, maka amal baiknya akan diberi pahala sepuluh kali hingga tujuh ratus kali untuk setiap amal baik dan amal buruk akan dicatat sebagaimana adanya."
Sumber: Sahih al-Bukhari 42 | Kitab: Iman
Komentar tentang Rahmat dan Keadilan Ilahi
Hadis mulia ini menetapkan dua prinsip dasar balasan ilahi: rahmat Allah yang luas dalam memberi pahala amal baik dan keadilan-Nya yang sempurna dalam mencatat amal buruk. Penggandaan amal baik dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat menunjukkan kemurahan hati Allah yang tak terbatas, sementara pencatatan amal buruk sebagai unit tunggal mencerminkan keadilan-Nya yang tepat tanpa berlebihan.
Frasa "memperbaiki agama Islamnya" merujuk pada menyempurnakan iman seseorang melalui niat yang tulus, kepatuhan yang tepat pada Sunnah, dan menghindari inovasi. Variasi dalam penggandaan pahala tergantung pada ketulusan pelaku, kesulitan perbuatan, dan keadaan pelaksanaannya.
Penjelasan Ulama tentang Penggandaan Pahala
Imam Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa pahala minimum sepuluh kali lipat dijamin untuk setiap amal baik, sementara kelipatan yang lebih tinggi diberikan berdasarkan berbagai faktor termasuk kesalehan pelaku, ketepatan waktu perbuatan, dan manfaat sosialnya.
Maksimal tujuh ratus kali secara khusus berlaku untuk pengeluaran di jalan Allah, seperti disebutkan dalam Quran 2:261. Amal baik lainnya mungkin menerima kelipatan yang berbeda berdasarkan sifatnya dan ketulusan pelaku.
Hikmah di Balik Pencatatan Tunggal Amal Buruk
Para ulama mencatat bahwa pencatatan amal buruk sebagai unit tunggal mencerminkan rahmat Allah dan memberi harapan kepada para pendosa. Seandainya amal buruk digandakan seperti amal baik, keputusasaan akan menguasai ciptaan. Ini menunjukkan keinginan Allah untuk memfasilitasi pertobatan dan mendorong reformasi daripada menekankan hukuman.
Selain itu, satu amal buruk dapat dihapus melalui pertobatan, amal baik yang menghapus kejahatan, atau syafaat pada Hari Kiamat - menunjukkan berbagai jalan menuju pengampunan ilahi.
Implikasi Praktis bagi Orang Beriman
Ajaran ini harus menginspirasi orang beriman untuk meningkatkan amal baik dengan keyakinan penuh pada sistem pahala Allah yang murah hati. Ini mendorong keunggulan (ihsan) dalam ibadah dan perilaku sehari-hari, mengetahui bahwa bahkan tindakan kecil yang dilakukan dengan ketulusan menghasilkan imbalan spiritual yang besar.
Secara bersamaan, ini memperingatkan terhadap kelengahan mengenai dosa kecil, mengingatkan kita bahwa meskipun rahmat Allah luas, keadilan-Nya sempurna dan setiap perbuatan dipertanggungjawabkan dengan tepat.