حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ، عَنْ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا، أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Sa'd bin Abi Waqqas

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Kamu akan mendapat pahala atas apa pun yang kamu belanjakan demi Allah bahkan jika itu adalah sepotong yang kamu masukkan ke dalam mulut istrimu."

Comment

Teks Hadis

Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Kamu akan diberi pahala untuk apa pun yang kamu nafkahkan karena Allah meskipun itu sesuap makanan yang kamu berikan ke mulut istrimu."

Referensi Sumber

Kitab: Iman

Pengarang: Sahih al-Bukhari

Hadis: Sahih al-Bukhari 56

Komentar Ilmiah

Hadis mulia ini menunjukkan sifat komprehensif sistem pahala Islam, di mana bahkan perbuatan baik terkecil menjadi ibadah ketika dilakukan dengan niat tulus untuk mencari ridha Allah.

Nabi (ﷺ) secara khusus menyebutkan memberi makan istri untuk menekankan bahwa tanggung jawab domestik dan kewajiban pernikahan bukanlah hal yang biasa, melainkan peluang untuk pahala spiritual ketika dilakukan dengan niat yang benar (niyyah).

Para ulama menjelaskan bahwa "karena Allah" berarti melakukan tindakan untuk mencari ridha Allah dan sesuai dengan perintah-Nya. Ini mengubah aktivitas rumah tangga biasa menjadi ibadah yang layak mendapat pahala ilahi.

Penyebutan "sesuap makanan" menyoroti bahwa tidak ada perbuatan yang terlalu kecil untuk diberi pahala, mendorong umat Islam untuk menjaga kesadaran akan Allah dalam semua aspek kehidupan, termasuk interaksi keluarga yang paling dasar.

Implikasi Hukum dan Spiritual

Hadis ini menetapkan bahwa niat mengubah tindakan duniawi menjadi ibadah, memperluas cakupan perbuatan yang diberi pahala di luar ritual formal.

Ini menekankan pentingnya memenuhi kewajiban keluarga dan memperlakukan pasangan dengan kebaikan dan kemurahan hati.

Ajaran ini mendorong konsistensi dalam perbuatan baik, karena perbuatan baik kecil tetapi teratur mengumpulkan pahala yang signifikan di mata Allah.