Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), "Islam siapa yang terbaik? yaitu (Siapa Muslim yang sangat baik)?" Dia menjawab, "Orang yang menghindari menyakiti Muslim dengan lidah dan tangannya."
Teks Hadis
Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah (ﷺ), "Islam siapa yang terbaik? (Siapa Muslim yang sangat baik)?" Beliau menjawab, "Orang yang menghindari menyakiti Muslim lainnya dengan lidah dan tangannya."
Komentar Ilmiah
Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari menetapkan prinsip dasar bahwa keunggulan Islam diukur dari perilaku seseorang terhadap sesama Muslim. Nabi (ﷺ) mendefinisikan Muslim terbaik bukan melalui shalat atau puasa yang panjang saja, tetapi melalui melindungi orang lain dari bahaya.
"Lidah" mewakili bahaya verbal - gosip, fitnah, hinaan, tuduhan palsu, dan ucapan kasar. "Tangan" menandakan bahaya fisik - serangan, pencurian, perusakan properti, dan pelanggaran fisik terhadap hak orang lain.
Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan sifat komprehensif keunggulan Islam, di mana perilaku luar mencerminkan iman dalam. Iman seorang mukmin sejati terwujud dalam melindungi orang lain dari cedera verbal dan fisik.
Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa spesifikasi "Muslim" menunjukkan hak khusus komunitas beriman satu sama lain, meskipun prinsip umum menghindari bahaya meluas ke seluruh umat manusia.
Aplikasi Praktis
Ajaran ini mengingatkan kita bahwa kesempurnaan Islam terletak pada tanggung jawab sosial dan perilaku etis. Seorang mukmin harus selalu menjaga ucapan dan tindakan mereka, memastikan mereka membawa manfaat atau setidaknya tidak menyebabkan bahaya kepada orang lain.
Hadis ini menetapkan hierarki keunggulan Islam di mana hak dasar orang lain didahulukan daripada amal ibadah sunnah. Seseorang tidak dapat mengklaim keunggulan spiritual sambil menyakiti sesama mukmin.