حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي الْخَيْرِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَجُلاً، سَأَلَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ ‏"‏ تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narrated 'Abdullah bin 'Amr

A man asked the Prophet (ﷺ) , "What sort of deeds or (what qualities of) Islam are good?" The Prophet (ﷺ) replied, 'To feed (the poor) and greet those whom you know and those whom you do not Know (See Hadith No. 27).

Comment

Keutamaan Memberi Makan dan Menyebarkan Salam

Hadis mulia dari Sahih al-Bukhari (12) menunjukkan bahwa Islam mencakup ibadah spiritual dan tanggung jawab sosial. Respons Nabi menyoroti dua pilar mendasar: memberi makan orang miskin memenuhi kebutuhan materi sementara menyapa orang lain memupuk kerukunan sosial.

Sifat Menyeluruh dari Kebaikan Islam

Penanya menanyakan tentang "amal kebajikan" atau "sifat-sifat baik Islam," menunjukkan keinginannya untuk memahami hakikat perilaku saleh. Jawaban Nabi melampaui sekadar ibadah ritual, menekankan kasih sayang praktis dan persaudaraan universal.

Memberi makan orang miskin merepresentasikan dimensi material iman - memenuhi hak ciptaan Allah. Menyebarkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal mewujudkan dimensi spiritual - menyebarkan perdamaian dan memutus tembok ketidakterbiasaan.

Komentar Ulama tentang Dua Amalan

Para ulama menjelaskan bahwa memberi makan orang miskin mencakup zakat wajib dan sedekah sunah (sadaqah), menunjukkan kepedulian Islam terhadap kesejahteraan sosial. Salam "As-salamu alaykum" bukan sekadar sopan santun melainkan doa untuk perdamaian dan perlindungan ilahi.

Ibn Hajar al-Asqalani mencatat dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menggabungkan hak Allah (melalui amal kebajikan) dan hak manusia (melalui interaksi sosial). Penyertaan "orang yang tidak kamu kenal" secara khusus menekankan pesan perdamaian universal Islam melampaui lingkaran familiar.

Implementasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari

Ajaran ini mendorong Muslim untuk menjaga keseimbangan antara hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan masyarakat. Kesederhanaan amalan ini membuat kebaikan dapat diakses oleh semua orang beriman, terlepas dari kedudukan spiritual mereka.

Penerapan modern termasuk mendukung bank makanan, organisasi amal, dan menjaga hubungan baik dalam masyarakat yang beragam. Salam ini meluas hingga komunikasi digital, mengingatkan kita untuk membawa etika Islam ke semua aspek kehidupan.