Nabi (ﷺ) bersabda, "Ya Allah! Anugerahkan berkah-Mu kepada Syam kami! Ya Allah! Anugerahkanlah berkat-Mu kepada Yaman kami." Orang-orang berkata, "Dan juga pada Najd kami." Dia berkata, "Ya Allah! Anugerahkanlah berkah-Mu kepada Syam (utara) kami! Ya Allah! Anugerahkanlah berkat-Mu kepada Yaman kami." Orang-orang berkata, "Ya Rasul Allah! Dan juga di Najd kami." Saya pikir ketiga kalinya Nabi (ﷺ) berkata, "Di sana (di Najd) ada tempat gempa bumi dan penderitaan dan dari sana keluar sisi kepala Setan."
Teks & Konteks Hadis
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 7094 mencatat doa Nabi untuk keberkahan atas Suriah (Sham) dan Yaman, sementara dengan sengaja tidak menyebut Najd ketika diminta oleh para sahabat. Ini terjadi pada masa ketika berbagai wilayah Arab mencari keunggulan spiritual.
Komentar Ilmiah tentang Doa
Ulama klasik seperti Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa fokus spesifik Nabi pada Sham dan Yaman menunjukkan signifikansi spiritual abadi wilayah-wilayah ini dalam eskatologi Islam. Sham akan tetap menjadi benteng iman selama akhir zaman, sementara Yaman akan menghasilkan ulama dan pemimpin yang saleh.
Pengulangan ketika para sahabat menyebut Najd menunjukkan penghilangan yang disengaja oleh Nabi, menandakan kebijaksanaan ilahi dalam keberkahan selektifnya yang melampaui preferensi geografis semata.
Interpretasi Deskripsi Najd
"Tempat gempa bumi dan kesengsaraan" mengacu pada baik cobaan fisik maupun pergolakan agama yang muncul dari wilayah ini. Catatan sejarah menunjukkan Najd menghasilkan beberapa nabi palsu dan gerakan ekstremis.
"Sisi kepala Setan" melambangkan cobaan besar dan perpecahan yang berasal darinya. Para ulama menafsirkan ini sebagai prediksi munculnya sekte menyimpang dan gejolak politik yang akan membagi umat Muslim, khususnya merujuk pada gerakan Khawarij dan ideologi ekstremis kemudian.
Signifikansi Eskatologis
Hadis ini dari "Fitnah dan Akhir Dunia" berfungsi sebagai nubuat tentang wilayah stabilitas versus gejolak. Keberkahan Sham menunjukkan perannya sebagai tempat perlindungan bagi orang beriman selama cobaan akhir, sementara deskripsi Najd memperingatkan Muslim tentang sumber fitnah.
Perbedaan ini mengajarkan orang beriman untuk membedakan antara pusat Islam ortodoks dan sumber inovasi agama, menekankan pentingnya berpegang pada komunitas yang melestarikan tradisi otentik.