حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، حَدَّثَنِي قَيْسٌ، قَالَ قَالَ لِي الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَنِ الدَّجَّالِ مَا سَأَلْتُهُ وَإِنَّهُ قَالَ لِي ‏"‏ مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ لأَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ وَنَهَرَ مَاءٍ‏.‏ قَالَ ‏"‏ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Umar

Rasulullah (ﷺ) berdiri di antara orang-orang dan kemudian memuji dan memuliakan Allah sebagaimana yang pantas Dia dapatkan, dan kemudian dia menyebutkan Ad-Dajjal, berkata, "Aku memperingatkan kamu tentang dia, dan tidak ada nabi selain memperingatkan para pengikutnya tentang dia; tetapi saya akan memberi tahu Anda sesuatu tentang dia yang tidak ada nabi yang mengatakan kepada para pengikutnya: Ad-Dajjal bermata satu sedangkan Allah tidak."

Comment

Keunikan Peringatan Terakhir

Posisi berdiri Nabi (ﷺ) menunjukkan keseriusan dan pentingnya masalah ini, sebagaimana para ulama mencatat bahwa berdiri disediakan untuk hal-hal yang paling penting yang memerlukan perhatian penuh.

Pembukaan dengan pujian dan pengagungan Allah menetapkan konteks yang tepat - semua peringatan berasal dari hikmah dan rahmat ilahi, bukan hanya keprihatinan manusia belaka.

Kesinambungan Peringatan Kenabian

Penyebutan bahwa setiap nabi memperingatkan umatnya tentang Dajjal menunjukkan bahwa ini adalah artikel iman mendasar di semua wahyu ilahi, tidak spesifik untuk Islam saja.

Peringatan universal ini menunjukkan bahwa ujian Dajjal mewakili ujian iman tertinggi yang melampaui waktu dan komunitas agama tertentu.

Pengetahuan Eksklusif yang Diberikan kepada Muhammad (ﷺ)

Pernyataan Nabi (ﷺ) bahwa dia akan mengungkapkan sesuatu yang tidak pernah diungkapkan nabi sebelumnya menunjukkan status uniknya sebagai Penutup Para Nabi dan kelengkapan pesannya.

Pengetahuan eksklusif ini berfungsi sebagai tanda pembeda kenabiannya dan rahmat tambahan bagi umatnya.

Signifikansi Teologis Sifat Mata Satu Dajjal

Deskripsi fisik Dajjal sebagai bermata satu melambangkan persepsinya yang terdistorsi terhadap realitas - dia hanya melihat dunia material sementara buta terhadap kebenaran spiritual.

Kontras dengan kesempurnaan Allah ("sedangkan Allah tidak") menetapkan prinsip Islam mendasar tauhid - sifat-sifat Allah sempurna dan tidak seperti ciptaan apa pun.

Ini berfungsi sebagai kriteria utama untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan selama kemunculan Dajjal.