Rasulullah (ﷺ) bersabda. "Saat saya tidur, saya melihat diri saya (dalam mimpi) melakukan Tawaf di sekitar Ka'bah. Lihatlah, aku melihat seorang pria putih kemerahan dengan rambut kurus, dan air jatuh dari kepalanya. Saya bertanya, "Siapa ini?" Mereka menjawab, 'Anak Maria.' Kemudian saya memalingkan wajah saya untuk melihat pria lain dengan tubuh besar, kulit merah dan rambut keriting dan buta di satu mata. Matanya tampak seperti anggur yang menonjol. Mereka berkata (kepadaku), Dia adalah Ad-Dajjal." Nabi (ﷺ) menambahkan, "Orang yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qatan, seorang pria dari suku Khuza'a. "
Kesengsaraan dan Akhir Dunia
Sahih al-Bukhari 7128
Penglihatan Dua Tokoh Penting
Penglihatan mimpi yang mendalam ini diberikan kepada Nabi Muhammad (ﷺ) mengandung hikmah yang besar mengenai dua tokoh sentral dalam eskatologi Islam. Yang pertama adalah Isa, putra Maryam (عليه السلام), digambarkan dengan atribut fisik yang khas yang menunjukkan kemurnian spiritual dan sifat asketiknya. Kulit kemerahan-putih menandakan kesehatan dan kemuliaan, sementara air yang menetes melambangkan berkah ilahi, pengetahuan, dan pemurnian spiritual yang memancar darinya.
Tokoh kedua adalah Al-Masih ad-Dajjal (Mesias Palsu), yang penampilannya yang menakutkan mewujudkan korupsi batinnya. Ukurannya yang besar melambangkan kesombongan, kulit merahnya menunjukkan kemarahan dan ketidakpercayaan, dan mata tunggalnya yang menonjol melambangkan persepsinya yang terdistorsi terhadap realitas. Perbandingan spesifik dengan Ibn Qatan memberikan referensi nyata bagi para sahabat untuk mengenali penampilan umum penipu ini ketika dia muncul.
Komentar Ilmiah tentang Simbolisme
Para ulama klasik mencatat bahwa penglihatan Nabi yang terjadi selama Tawaf di sekitar Ka'bah menetapkan konteks suci dari wahyu ini. Kemunculan kedua tokoh secara bersamaan menunjukkan perjuangan kosmik antara kebenaran dan kepalsuan yang akan mencirikan akhir zaman. Isa (عليه السلام) mewakili bimbingan ilahi dan keselamatan mesianik, sementara Dajjal mewujudkan penipuan dan ujian tertinggi.
Deskripsi fisik yang rinci berfungsi sebagai pengenal ilahi untuk membantu umat beriman mengenali kedua tokoh tersebut. Air dari kepala Isa menunjukkan aliran kebijaksanaan kenabian yang terus-menerus, sementara mata buta Dajjal mewakili ketidakmampuannya untuk memahami kebenaran ilahi. Para ulama menekankan bahwa deskripsi yang tepat ini diberikan agar umat Islam dapat membedakan Mesias yang sejati dari yang palsu ketika peristiwa-peristiwa penting ini terjadi.