حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، حَدَّثَنِي قَيْسٌ، قَالَ قَالَ لِي الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَنِ الدَّجَّالِ مَا سَأَلْتُهُ وَإِنَّهُ قَالَ لِي ‏"‏ مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ لأَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ وَنَهَرَ مَاءٍ‏.‏ قَالَ ‏"‏ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Hudhaifa

Nabi (ﷺ) berkata tentang Ad-Dajjal bahwa dia akan membawa air dan api bersamanya: (apa yang tampaknya menjadi) api, akan menjadi air dingin dan (apa yang akan terlihat) air, akan menjadi api.

Comment

Bencana dan Akhir Dunia

Sahih al-Bukhari - Hadis 7130

Sifat Penipuan Dajjal

Hadis yang mendalam ini mengungkap esensi fitnah Dajjal (ujian) - pembalikan realitas dan penipuan indera. Apa yang tampak bermanfaat adalah berbahaya, dan apa yang tampak berbahaya sebenarnya aman.

Api yang tampak menakutkan sebenarnya akan menjadi air yang sejuk dan murni yang memberi kehidupan, sementara apa yang tampak sebagai air yang menyegarkan akan menjadi api yang merusak yang melahap. Ini mencerminkan seluruh misi Dajjal: menyajikan kepalsuan sebagai kebenaran dan kebenaran sebagai kepalsuan.

Komentar Ilmiah

Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa ini menunjukkan bagaimana Dajjal akan menguji iman orang melalui ilusi indera. Orang beriman harus mengandalkan wahyu ilahi daripada realitas yang tampak.

Al-Qurtubi mencatat bahwa mukjizat khusus ini diberikan kepada Dajjal dengan izin Allah untuk membedakan antara mereka yang mengikuti kebenaran dengan keyakinan dan mereka yang terpengaruh oleh penampilan.

Para ulama menekankan bahwa orang beriman sejati akan mengenali penipuan ini melalui cahaya iman dan ajaran Nabi, sementara yang lemah iman mungkin tersesat oleh apa yang dilihat mata mereka.

Pelajaran Spiritual

Ajaran ini mempersiapkan Muslim untuk ujian diskriminasi tertinggi, di mana penampilan luar tidak dapat dipercaya dan hanya landasan yang kuat dalam akidah Islam yang memberikan perlindungan.

Ini berfungsi sebagai metafora untuk semua ujian dalam hidup - terkadang apa yang tampak sulit (seperti kewajiban agama) membawa kesejukan dan kedamaian tertinggi, sementara apa yang tampak menarik (godaan duniawi) mengarah pada kehancuran spiritual.