Nabi (ﷺ) bersabda, "Tidak ada nabi yang diutus kecuali bahwa dia memperingatkan para pengikutnya terhadap pendusta bermata satu (Ad-Dajjal). Waspadalah terhadap! Dia buta di satu mata, dan Tuhanmu tidak demikian, dan akan tertulis di antara matanya (Ad-Dajjal) (firman) (yaitu, orang)." (Hadits ini juga dikutip oleh Abu Huraira dan Ibnu 'Abbas).
Bencana dan Akhir Dunia
Sahih al-Bukhari 7131
Teks Hadis
Nabi (ﷺ) bersabda, "Tidak ada nabi yang diutus kecuali dia memperingatkan pengikutnya terhadap pendusta bermata satu (Ad-Dajjal). Waspadalah! Dia buta pada satu mata, dan Tuhanmu tidak demikian, dan akan tertulis di antara mata (Ad-Dajjal) (kata) Kafir (yaitu, kafir)."
Komentar tentang Peringatan Universal
Riwayat ini menetapkan bahwa peringatan terhadap Ad-Dajjal adalah aspek mendasar dari semua pesan ilahi. Setiap nabi dari Adam hingga Muhammad ﷺ memperingatkan komunitas mereka tentang ujian terakhir ini, menunjukkan bahaya serius yang dia timbulkan terhadap iman dan konsistensi bimbingan ilahi sepanjang sejarah.
Deskripsi Fisik Ad-Dajjal
Nabi ﷺ secara khusus menyebutkan kebutaan Ad-Dajjal pada satu mata untuk membedakannya dari Allah, yang sempurna dalam semua atribut. Cacat fisik ini mencerminkan kerusakan spiritualnya dan berfungsi sebagai tanda pengenal bagi orang beriman. Tulisan "Kafir" di antara matanya, terlihat oleh setiap orang beriman terlepas dari melek huruf, mewakili esensi misinya - untuk menjauhkan orang dari iman sejati.
Signifikansi Teologis
Klirifikasi bahwa "Tuhanmu tidak demikian" berfungsi untuk melindungi akidah Muslim dari antropomorfisme dan menegaskan transendensi Allah. Perbedaan ini sangat penting karena Ad-Dajjal akan mengaku ketuhanan, dan ketidaksempurnaan fisiknya segera mengungkap kepalsuan ini kepada mereka yang memiliki pemahaman yang baik tentang atribut ilahi.
Implikasi Praktis bagi Orang Beriman
Hadis ini menekankan pentingnya mengetahui karakteristik Ad-Dajjal untuk mengenali dan menolaknya ketika dia muncul. Pelestarian deskripsi ini lintas generasi berfungsi sebagai perlindungan ilahi bagi umat, memungkinkan orang beriman untuk menahan godaan dan kemampuan luar biasanya melalui iman yang kuat dan pengetahuan tentang sifat sejatinya.