Suatu hari itu Rasulullah (ﷺ) masuk ke atasnya dalam keadaan ketakutan dan berkata, "Tidak ada yang berhak disembah selain Allah! Celakalah orang-orang Arab dari kejahatan besar yang telah mendekati (mereka). Hari ini sebuah lubang telah dibuka di bendungan Gog dan Magog seperti ini." Nabi (ﷺ) membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Zainab binti Jahsh menambahkan: Aku berkata, "Wahai Rasul Allah! Apakah kita akan dihancurkan meskipun akan ada orang-orang benar di antara kita?" Nabi (ﷺ) bersabda, "Ya, jika (jumlah) (orang) jahat bertambah."
Bencana dan Akhir Dunia
Sahih al-Bukhari 7135
Konteks dan Makna
Hadis ini dari Sahih al-Bukhari menggambarkan nubuat penting mengenai kemunculan Gog dan Magog (Ya'juj wa Ma'juj), salah satu tanda besar sebelum Hari Kiamat. Ketakutan Nabi ﷺ menunjukkan keseriusan peristiwa ini, karena bangsa-bangsa yang korup ini akan menyebarkan kehancuran di seluruh bumi.
Lubang yang dibuat dengan jari dan ibu jari menandakan pelanggaran awal pada penghalang mereka - kecil pada awalnya tetapi mengisyaratkan bencana besar. Ini sejalan dengan deskripsi Quran dalam Surah Al-Anbiya dan Surah Al-Kahf tentang kekuatan destruktif ini yang dilepaskan kepada umat manusia.
Komentar Ilmiah
Ulama klasik menjelaskan bahwa ketika kejahatan menjadi dominan dan kebenaran berkurang, perlindungan ilahi diangkat dari komunitas. Bahkan kehadiran individu yang saleh tidak dapat menghindari hukuman ketika korupsi menjadi meluas.
Ibn Hajar al-Asqalani mencatat dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menggambarkan prinsip tanggung jawab kolektif - ketika kejahatan menang dan orang-orang saleh gagal mereformasi masyarakat, semua mungkin menghadapi konsekuensi. Pelestarian komunitas bergantung pada mempertahankan batasan moral dan mencegah penyebaran korupsi.
Pelajaran Spiritual
Narasi ini berfungsi sebagai peringatan serius tentang konsekuensi dari kerusakan moral dan pentingnya menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan. Ini mengingatkan orang beriman akan tanggung jawab mereka untuk mempertahankan kebenaran sosial.
Hadis ini juga mengajarkan tentang kebijaksanaan ilahi - keputusan Allah terungkap sesuai dengan pengetahuan-Nya yang sempurna, dan orang beriman harus percaya pada penilaian-Nya sambil berusaha untuk menjunjung tinggi kebenaran dalam segala keadaan.