Suatu ketika Nabi (ﷺ) berdiri di atas salah satu bangunan tinggi Madinah dan kemudian berkata (kepada orang-orang), "Apakah kamu melihat apa yang aku lihat?" Mereka berkata, "Tidak." Dia berkata, "Aku melihat penderitaan jatuh di antara rumah-rumahmu seperti tetesan air hujan yang turun."
Bencana dan Akhir Dunia
Sahih al-Bukhari 7060
Visi Kenabian
Nabi (ﷺ) berdiri di atas bangunan tinggi menandakan wawasan spiritualnya yang tinggi tentang peristiwa masa depan. Pertanyaannya "Apakah kamu melihat apa yang aku lihat?" menunjukkan bahwa pengetahuan ilahi tentang cobaan masa depan diberikan khusus kepadanya sebagai Utusan Allah.
Sifat Bencana
Perbandingan dengan tetesan hujan menunjukkan bahwa cobaan-cobaan ini akan banyak, tersebar luas, dan tak terhindarkan - seperti hujan yang turun ke semua area tanpa diskriminasi. Metafora ini menunjukkan baik frekuensi maupun sifat meresap dari cobaan masa depan yang akan mempengaruhi komunitas Muslim.
Komentar Ilmiah
Ulama klasik menjelaskan bahwa bencana-bencana ini termasuk cobaan agama (fitnah), gejolak politik, perpecahan sektarian, dan korupsi moral yang akan muncul dalam masyarakat Muslim. Visi ini terjadi di Madinah, menunjukkan bahwa cobaan-cobaan ini akan sangat mempengaruhi jantung tanah Islam.
Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa ketidakmampuan sahabat Nabi untuk melihat apa yang dia lihat menunjukkan bahwa pengetahuan tentang yang gaib hanya milik Allah, yang memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara para utusan-Nya.
Relevansi Kontemporer
Hadis ini berfungsi sebagai peringatan bagi Muslim untuk tetap teguh dalam iman selama masa cobaan dan berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah yang otentik ketika kebingungan dan perpecahan muncul. Ini juga mengajarkan bahwa cobaan adalah bagian dari ketetapan ilahi dan ujian dari Allah.