حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الأَعْلَى، حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ، وَيَنْقُصُ الْعَمَلُ، وَيُلْقَى الشُّحُّ، وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ ‏"‏‏.‏ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّمَ هُوَ‏.‏ قَالَ ‏"‏ الْقَتْلُ الْقَتْلُ ‏"‏‏.‏ وَقَالَ شُعَيْبٌ وَيُونُسُ وَاللَّيْثُ وَابْنُ أَخِي الزُّهْرِيِّ عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdullah

Nabi (ﷺ) bersabda, "Menjelang berdirinya Jam, akan ada hari-hari Al-Harj, dan pengetahuan agama akan diambil (lenyap yaitu oleh kematian para ulama) dan ketidaktahuan umum akan menyebar." Abu Musa berkata, "Al-Harj, dalam bahasa Ethiopia, berarti membunuh."

Comment

Bencana dan Akhir Dunia

Sahih al-Bukhari 7066

Teks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda, "Mendekati berdirinya Hari Kiamat, akan ada hari-hari Al-Harj, dan pengetahuan agama akan diambil (lenyap yaitu dengan kematian ulama agama) dan ketidaktahuan umum akan menyebar." Abu Musa berkata, "Al-Harj, dalam bahasa Etiopia, berarti pembunuhan."

Komentar tentang Tanda-tanda

Hadis yang mendalam ini dari Sahih al-Bukhari menggambarkan tanda-tanda besar yang mendahului Hari Penghakiman. "Al-Harj" mengacu pada pembunuhan dan kekacauan yang meluas yang akan menjadi hal biasa. Hilangnya pengetahuan agama terjadi melalui kematian ulama tanpa pengganti yang memadai, menyebabkan ketidaktahuan di mana orang tidak lagi membedakan antara yang halal dan yang haram.

Interpretasi Ulama

Ulama klasik menjelaskan bahwa penghilangan pengetahuan menandakan bukan hilangnya secara harfiah tetapi kepergian mereka yang memahami dan menerapkannya dengan benar. Ketika ulama sejati binasa, orang mengambil pemimpin yang tidak tahu yang mengeluarkan keputusan tanpa pengetahuan, menyesatkan komunitas. Siklus pembunuhan (Al-Harj) muncul dari kekosongan spiritual ini, karena masyarakat kehilangan kompas moral dan rasa hormat terhadap kehidupan.

Relevansi Kontemporer

Nubuat ini terwujud di era di mana keulamaan agama dinilai rendah dan pembelajaran otentik berkurang. Solusinya terletak pada mencari pengetahuan dari ulama yang berkualifikasi, melestarikan metode pembelajaran tradisional, dan mengakui konsekuensi serius ketika bimbingan ilahi diabaikan. Muslim harus memprioritaskan pendidikan agama untuk melawan kesengsaraan akhir zaman ini.