حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh 'Aisha

Setiap kali Nabi ( ﷺ ) hendak tidur setiap malam, beliau biasa menangkupkan kedua telapak tangannya dan meniupnya setelah membaca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas, lalu mengusap-usap kedua telapak tangannya ke bagian tubuh mana pun yang mampu diusapnya, mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Hal itu beliau lakukan sebanyak tiga kali.

Comment

Kebaikan Al-Qur'an - Sahih al-Bukhari 5017

Riwayat ini dari Aisyah (semoga Allah meridainya) menggambarkan praktik malam Nabi dalam mencari perlindungan melalui surah-surah Al-Qur'an tertentu sebelum tidur.

Komentar Ilmiah

Tiga surah yang dibaca - Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas - membentuk apa yang disebut para ulama sebagai "Al-Mu'awwidhat" (surah-surah mencari perlindungan). Al-Ikhlas menegaskan keesaan mutlak Allah, sementara Al-Falaq dan An-Nas mencari perlindungan dari berbagai kejahatan.

Meniup ke tangan yang ditangkupkan setelah pembacaan melambangkan pemindahan perlindungan spiritual Al-Qur'an ke tubuh fisik seseorang. Tindakan mengusap tubuh tiga kali menunjukkan pencarian perlindungan ilahi yang komprehensif untuk seluruh bentuk fisik.

Praktik ini menggabungkan pengabdian verbal dengan tindakan fisik, menunjukkan pendekatan holistik Islam dalam ibadah. Pengulangan tiga kali menekankan ketulusan dan kelengkapan dalam mencari perlindungan Allah sepanjang malam.

Keputusan Hukum (Hukm)

Para ulama menganggap praktik ini dianjurkan (mustahabb) daripada wajib. Ini mewakili sunnah Nabi untuk mencari perlindungan sebelum tidur dan dapat dipraktikkan oleh Muslim yang ingin meneladani contoh mulianya.