Rasulullah ( ﷺ ) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau menjadi lebih dermawan terutama di bulan Ramadhan karena Malaikat Jibril selalu menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan hingga selesai. Rasulullah ( ﷺ ) selalu membacakan Al-Qur'an untuk beliau. Ketika Malaikat Jibril menemui beliau, beliau menjadi lebih dermawan daripada angin kencang dalam berbuat kebaikan.
Kebaikan Al-Qur'an - Sahih al-Bukhari 4997
Narasi ini dari koleksi Sahih al-Bukhari menyoroti hubungan mendalam antara kedermawanan Nabi, Ramadan, dan keterlibatannya dengan Al-Qur'an melalui malaikat Jibril.
Keunggulan Kedermawanan
Watak alami Nabi adalah kedermawanan yang ekstrem, yang mewakili puncak karakter mulia (makārim al-akhlāq). Kedermawanannya tidak hanya material tetapi mencakup pengetahuan, waktu, belas kasih, dan bimbingan spiritual.
Perbandingan dengan "angin yang cepat" menunjukkan bahwa pemberiannya cepat, melimpah, dan menjangkau jauh, tanpa keraguan atau perhitungan, mencerminkan kepercayaan penuh pada penyediaan Allah.
Transformasi Spiritual Ramadan
Intensifikasi kedermawanan selama Ramadan menunjukkan bagaimana praktik spiritual mengubah karakter. Puasa menumbuhkan pengendalian diri yang secara alami mengarah pada peningkatan belas kasih dan kedermawanan terhadap orang lain.
Pertemuan malam dengan Jibril mewakili pendakian spiritual (mi'rāj) yang tersedia bagi orang beriman selama Ramadan melalui peningkatan pengabdian dan pembacaan Al-Qur'an.
Koneksi Hidup Al-Qur'an
Pembacaan Nabi kepada Jibril menandakan wahyu dan verifikasi Al-Qur'an yang berkelanjutan. Tinjauan malam ini memastikan pelestarian sempurna teks ilahi.
Kombinasi pembacaan Al-Qur'an dan persahabatan malaikat menghasilkan keadaan kedermawanan yang meningkat ini, menunjukkan bagaimana wahyu ilahi mengubah karakter manusia ketika diterima dengan persiapan spiritual yang tepat.
Implikasi Praktis
Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk meningkatkan semua bentuk kedermawanan selama Ramadan - tidak hanya amal finansial tetapi juga kebaikan, pengampunan, dan berbagi pengetahuan.
Ini menetapkan Sunnah peningkatan keterlibatan Al-Qur'an selama Ramadan, karena firman ilahi memiliki kekuatan untuk memurnikan hati dan mengangkat karakter ketika direnungkan dan diterapkan.