حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى، قَالَ كُنْتُ أُصَلِّي فَدَعَانِي النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ أُجِبْهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي‏.‏ قَالَ ‏"‏ أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ ‏{‏اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ‏}‏ ثُمَّ قَالَ أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ ‏"‏‏.‏ فَأَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ‏.‏ قَالَ ‏"‏‏{‏الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ‏}‏ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Abu Sa`id Al-Mu'alla

Ketika aku sedang salat, Nabi ( ﷺ ) memanggilku, tetapi aku tidak menanggapi panggilannya. Kemudian aku berkata, "Wahai Rasulullah! Aku sedang salat." Beliau berkata, "Bukankah Allah berfirman: 'Hai orang-orang yang beriman, jawablah perintah Allah dan perintah Rasul-Nya ketika dia memanggilmu'?" (8.24) Beliau kemudian berkata, "Maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling utama di dalam Al-Qur'an?" Beliau berkata, '(Yaitu), 'Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.' (yaitu, Surat Al-Fatihah) yang terdiri dari tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung yang diberikan kepadaku."

Comment

Keutamaan Al-Qur'an - Sahih al-Bukhari 5006

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari mengandung hikmah mendalam mengenai keunggulan Surah Al-Fatihah dan etika yang tepat ketika dipanggil oleh Nabi selama shalat.

Prioritas Menanggapi Panggilan Nabi

Kegagalan awal sahabat untuk menanggapi selama shalat menunjukkan bahwa bahkan amal ibadah tidak mengesampingkan menanggapi panggilan Nabi. Ini menetapkan prinsip bahwa ketaatan kepada Rasul lebih diutamakan daripada amal ibadah sukarela.

Kutipan Nabi dari Surah Al-Anfal, ayat 24 menekankan kewajiban untuk segera menanggapi baik Allah dan Rasul-Nya, menunjukkan bahwa menanggapi Nabi setara dengan menanggapi Allah sendiri.

Keunggulan Surah Al-Fatihah

Nabi menggambarkan Surah Al-Fatihah sebagai "Surah paling unggul dalam Al-Qur'an," menunjukkan status uniknya. Keunggulan ini berasal dari sifatnya yang komprehensif - mengandung pujian, ibadah, dan doa.

Deskripsi "tujuh Ayat yang berulang kali dibaca" (Sab' al-Mathani) merujuk pada tujuh ayatnya yang dibaca dalam setiap rakaat setiap shalat, menjadikannya bagian Al-Qur'an yang paling sering dibaca.

Frasa "Al-Qur'an yang Agung yang diberikan kepadaku" menghubungkan Surah Al-Fatihah dengan seluruh Al-Qur'an, menyarankan bahwa ia berfungsi sebagai pengantar dan esensi dari wahyu lengkap.

Komentar Ulama

Ulama klasik mencatat bahwa hadis ini menetapkan keutamaan Surah Al-Fatihah atas semua bab lainnya. Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa keunggulannya terletak pada mengandung semua doktrin Islam fundamental: tauhid, ibadah, dan jalan menuju keselamatan.

Al-Qurtubi menjelaskan bahwa judul "Sab' al-Mathani" menunjukkan bahwa tujuh ayatnya mengandung makna yang diulang-ulang sepanjang Al-Qur'an, menjadikannya ringkasan komprehensif ajaran Islam.

Insiden ini juga mengajarkan prinsip-prinsip fiqh penting mengenai menghentikan shalat untuk urusan penting dan cara yang tepat dalam mendidik melalui koreksi lembut daripada teguran keras.