Nabi (صلى الله عليه وسلم) adalah yang paling murah hati dari semua orang, dan dia dulu menjadi lebih murah hati di bulan Ramadhan ketika Jibril bertemu dengannya. Jibril biasa bertemu dengannya setiap malam selama Ramadhan untuk merevisi Al-Qur'an bersamanya. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) kemudian lebih murah hati daripada angin kencang.
Kebajikan dan Keutamaan Nabi (saw) dan Para Sahabatnya
Sahih al-Bukhari 3554 - Komentar oleh Imam Ibn Hajar al-Asqalani
Kedermawanan Luar Biasa Nabi
Hadis ini menunjukkan karakter sempurna Nabi Muhammad (ﷺ), yang mewujudkan kebajikan tertinggi kedermawanan. Sifat alaminya adalah memberi dengan bebas, mencerminkan deskripsi Al-Quran tentang orang-orang beriman yang "mengutamakan orang lain di atas diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kekurangan" (59:9).
Ramadan: Puncak Kedermawanan
Selama Ramadan, kedermawanan Nabi meningkat secara eksponensial. Periode ini mewakili puncak keunggulan spiritual, di mana ibadah dan amal mencapai puncaknya. Revisi malam hari Al-Quran dengan Jibril memurnikan jiwanya lebih lanjut, meningkatkan kedermawanan bawaan alaminya.
Metafora Angin yang Cepat
Perbandingan dengan "angin yang cepat" (ar-rih al-mursalah) menandakan pemberian yang terus-menerus, tanpa usaha, dan tanpa ragu-ragu. Seperti angin yang mengalir secara alami dan melimpah, amal Nabi tidak mengenal batas. Para ulama mencatat bahwa referensi angin ini mungkin secara khusus menunjukkan angin bermanfaat yang dikirim oleh Allah yang membawa hujan dan berkah.
Signifikansi Spiritual
Narasi ini mengajarkan bahwa kedekatan dengan wahyu ilahi meningkatkan kedermawanan. Tinjauan malam hari Al-Quran dengan Jibril meningkatkan keadaan spiritual Nabi, menunjukkan bahwa hubungan dengan Al-Quran mengubah karakter. Dengan demikian, umat Islam didorong untuk meningkatkan pembacaan dan studi Al-Quran, terutama selama Ramadan, untuk menumbuhkan kebajikan serupa.