Jabir bin 'Abdullah berkata, "Orang-orang menjadi sangat haus pada hari Al-Hudaibiya (Perjanjian). Sebuah panci kecil berisi air ada di depan Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan ketika dia selesai berwudhu, orang-orang bergegas ke arahnya. Dia bertanya, 'Apa yang salah dengan Anda?' Mereka menjawab, 'Kami tidak memiliki air untuk berwudhu atau untuk minum kecuali apa yang ada di hadapanmu.' Jadi dia meletakkan tangannya di dalam panci itu dan air mulai mengalir di antara jari-jarinya seperti mata air. Kami semua minum dan berwudhu (darinya)." Saya bertanya kepada Jabir, "Berapa banyak Anda?" dia menjawab, "Bahkan jika kami telah seratus ribu, itu akan cukup bagi kami, tetapi kami adalah lima belas ratus."
Mukjizat Air dari Jari-Jari Nabi
Riwayat ini dari Jabir bin Abdullah menggambarkan salah satu mukjizat jelas (mu'jizat) yang diberikan kepada Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) dengan izin Allah selama Perjanjian Hudaybiyah.
Konteks dan Signifikansi
Insiden ini terjadi pada momen kesulitan parah ketika pasukan Muslim sekitar 1.500 sahabat menghadapi kehausan ekstrem dengan persediaan air terbatas.
Mukjizat ini menunjukkan dukungan Allah untuk Utusan-Nya dan berfungsi sebagai bukti nyata kenabian Muhammad, mirip dengan mukjizat yang diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti Musa (air dari batu).
Komentar Ilmiah
Ulama klasik mencatat bahwa mukjizat seperti itu sering terjadi selama masa hidup Nabi untuk memperkuat iman orang beriman dan menunjukkan dukungan ilahi.
Air yang mengalir dari antara jari-jari Nabi melambangkan kelimpahan berkah ilahi yang mengalir melalui utusan-utusan terpilih.
Penyebutan spesifik Jabir tentang angka (1.500) dan pernyataannya bahwa itu akan cukup bahkan untuk 100.000 orang menekankan sifat supernatural peristiwa ini di luar penjelasan alami apa pun.
Pelajaran Spiritual
Insiden ini mengajarkan ketergantungan penuh (tawakkul) pada Allah selama masa kesulitan dan kelangkaan.
Ini menggambarkan bahwa penyediaan ilahi datang dengan cara yang melampaui pemahaman manusia ketika orang beriman menaruh kepercayaan mereka pada Allah dan mengikuti Utusan-Nya.
Mukjizat ini berfungsi sebagai bukti abadi bagi semua generasi tentang kebenaran Islam dan kenabian otentik Muhammad (semoga damai besertanya).