Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Janganlah kamu berangkat dalam perjalanan kecuali tiga Masjid yaitu Al-Masjid-AI-Haram, Masjid Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), dan Masjid Al-Aqsa, (Masjid Yerusalem)."
Keutamaan Shalat di Masjid Makkah dan Madinah
Sahih al-Bukhari | Referensi Hadis: Sahih al-Bukhari 1189
Tafsir Larangan Kenabian
Hadis mulia ini menetapkan prinsip dasar dalam yurisprudensi perjalanan Islam. Nabi (ﷺ) secara eksplisit melarang melakukan perjalanan dengan tujuan shalat kecuali ke tiga masjid suci ini, sehingga membedakan mereka dengan status spiritual yang unik.
Spesifikasi tiga masjid ini menunjukkan keutamaan luar biasa mereka di atas semua tempat ibadah lainnya. Al-Masjid al-Haram di Makkah mengandung Ka'bah, rumah ibadah pertama yang didirikan untuk umat manusia. Masjid Utusan Allah di Madinah diberkati oleh kehadiran dan pemakamannya. Masjid al-Aqsa di Yerusalem adalah kiblat pertama dan situs Perjalanan Malam Nabi.
Interpretasi Ulama tentang Pembatasan
Larangan "jangan berangkat" berlaku khusus untuk perjalanan yang dilakukan semata-mata untuk kunjungan ibadah dan shalat. Ini tidak melarang perjalanan untuk tujuan sah lainnya seperti perdagangan, studi, atau mengunjungi kerabat, di mana seseorang dapat shalat di masjid setempat.
Ulama klasik menjelaskan bahwa status istimewa yang diberikan kepada masjid-masjid ini berasal dari signifikansi historis dan spiritual mereka dalam tradisi Abrahamik. Shalat di dalamnya membawa pahala berlipat ganda - satu shalat di Masjid al-Haram setara dengan 100.000 shalat di tempat lain, di Masjid Nabi setara dengan 1.000 shalat, dan di Masjid al-Aqsa setara dengan 500 shalat.
Implikasi Praktis dan Hikmah
Ajaran ini mencegah perjalanan berlebihan yang dapat menyebabkan kesulitan dan pengabaian tanggung jawab keluarga sambil mempertahankan status khusus situs-situs suci ini. Ini juga mempertahankan kesatuan komunitas Muslim dengan memusatkan pengabdian kolektif pada lokasi-lokasi yang signifikan secara historis ini.
Hikmah di balik pembatasan ini termasuk melindungi umat beriman dari inovasi dalam agama, mencegah pemujaan situs sekunder dengan mengesampingkan yang utama, dan mempertahankan koneksi spiritual unik dengan tiga masjid ini yang menjangkau sejarah kenabian dari Abraham hingga Muhammad (semoga damai menyertai mereka semua).