حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، ‏{‏إِلَى رَبِّهِمِ الْوَسِيلَةَ‏}‏ قَالَ كَانَ نَاسٌ مِنَ الإِنْسِ يَعْبُدُونَ نَاسًا مِنَ الْجِنِّ، فَأَسْلَمَ الْجِنُّ، وَتَمَسَّكَ هَؤُلاَءِ بِدِينِهِمْ‏.‏ زَادَ الأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنِ الأَعْمَشِ‏.‏ ‏{‏قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ‏}‏
Salin
Diriwayatkan oleh Abdullah

Mengenai penjelasan ayat: "Orang-orang yang mereka seru (sembah) (seperti Isa putra Maryam, malaikat, dll.) menginginkan (bagi diri mereka) jalan untuk mendekati Tuhan mereka (Allah), siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada-Nya, dan mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya." (17.57) Mereka sendiri (misalnya para Malaikat, wali, Rasul, Isa, dll.) menyembah Allah. Jin-jin yang disembah oleh sebagian orang Arab menjadi Muslim (memeluk Islam), tetapi manusia-manusia itu tetap pada agama mereka (yang lama). Al-A'mash berkata lagi: "Katakanlah, (hai Muhammad): Serulah kepada selain Dia yang kamu anggap (sebagai tuhan-tuhan)." (17.56)