حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كَانَ عَاشُورَاءُ يَصُومُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ، فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ قَالَ " مَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ لَمْ يَصُمْهُ ".
Salin
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar
Puasa dirayakan pada hari 'Asyura' (yaitu tanggal 10 Muharram) oleh orang-orang dari Periode pra-Islam. Tetapi ketika (perintah wajib puasa) di bulan Ramadhan diturunkan, Nabi berkata, “Terserah seseorang untuk berpuasa di atasnya (yaitu hari 'Asyura') atau tidak.”