حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا عَمْرٌو، قَالَ سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ، يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِذَا قَضَى اللَّهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ ضَرَبَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ، قَالُوا لِلَّذِي قَالَ الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ، وَمُسْتَرِقُ السَّمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ ـ وَوَصَفَ سُفْيَانُ بِكَفِّهِ فَحَرَفَهَا وَبَدَّدَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ ـ فَيَسْمَعُ الْكَلِمَةَ، فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ ثُمَّ يُلْقِيهَا الآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، حَتَّى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوِ الْكَاهِنِ، فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا، وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ، فَيُقَالُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الْكَلِمَةِ الَّتِي سَمِعَ مِنَ السَّمَاءِ ‏"‏‏.‏
Salin
Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Nabi Allah bersabda, "Ketika Allah menetapkan suatu perintah di langit, para malaikat mengepakkan sayap mereka yang menandakan penyerahan diri sepenuhnya kepada firman-Nya yang kedengarannya seperti rantai yang ditarik di atas batu. Dan ketika keadaan takut itu hilang, mereka bertanya satu sama lain, "Apa yang diperintahkan Tuhanmu? Mereka berkata bahwa Dia telah mengatakan apa yang benar dan adil, dan Dia adalah Yang Maha Tinggi, Maha Besar." (34.23). Kemudian para pendengar yang diam-diam (setan) mendengar perintah ini, dan para pendengar yang diam-diam ini seperti ini, satu di atas yang lain." (Sufyan, seorang narator kedua menunjukkan hal itu dengan menegakkan tangannya dan memisahkan jari-jarinya.) Seorang pendengar yang diam-diam mendengar sebuah kata yang akan dia sampaikan kepada yang di bawahnya dan yang kedua akan menyampaikannya kepada yang di bawahnya sampai yang terakhir dari mereka akan menyampaikannya kepada penyihir atau peramal. Terkadang nyala api (api) dapat menyerang iblis sebelum dia dapat menyampaikannya, dan terkadang dia dapat menyampaikannya sebelum nyala api (api) menyerangnya, di mana penyihir itu menambahkan seratus kebohongan pada kata itu. Maka manusia pun berkata, "Bukankah dia (tukang sihir) telah mengatakan hal ini pada tanggal ini dan itu?" Maka dapat dikatakan bahwa tukang sihir itu telah mengatakan yang sebenarnya, karena telah terdengar ucapannya dari langit.