Itu (yakni, asap yang dibayangkan) adalah karena, ketika Quraisy menolak untuk menaati Nabi, dia meminta Allah untuk menimpakan kepada mereka tahun-tahun kelaparan yang serupa dengan yang dialami (Nabi) Yusuf. Jadi mereka terserang kelaparan dan kelelahan, sedemikian rupa sehingga mereka bahkan memakan tulang. Seseorang akan melihat ke langit dan membayangkan melihat sesuatu seperti asap di antara dirinya dan langit karena kelelahan yang luar biasa. Maka Allah menurunkan: -- 'Maka tunggulah kamu pada hari ketika langit akan mengeluarkan semacam asap yang jelas terlihat, menutupi manusia; ini adalah siksaan yang sangat pedih.' (44.10-11) Kemudian seseorang (Abu Sufyan) datang kepada Rasulullah ( ﷺ ) dan berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Mintalah kepada Allah untuk mengirimkan hujan bagi suku-suku Mudar karena mereka berada di ambang kehancuran." Atas hal itu Nabi ( ﷺ ) berkata (dengan heran) "Haruskah aku memohon kepada Allah) untuk suku-suku Mudar? Sesungguhnya, kamu adalah orang yang pemberani!" Namun Nabi berdoa meminta hujan dan hujan pun turun untuk mereka. Kemudian ayat itu diturunkan. 'Tetapi sesungguhnya kamu akan kembali (kepada kekufuran).' (44.15) (Ketika kelaparan berakhir dan) mereka memulihkan kemakmuran dan kesejahteraan, mereka kembali ke jalan mereka (kekafiran) kemudian Allah menurunkan: 'Pada hari ketika Kami akan menangkapmu dengan Genggaman yang Perkasa. Kami memang (kemudian) akan menuntut pembalasan.' (44.16) Narator berkata, "Itu adalah hari Perang Badar."