حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا زِيَادٌ، أَنَّهُ سَمِعَ الْمُغِيرَةَ، يَقُولُ قَامَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم حَتَّى تَوَرَّمَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ ‏"‏ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Dikisahkan oleh Aisha

Nabi ( ﷺ ) biasa melakukan salat malam (dalam waktu yang lama) hingga telapak kakinya retak. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Mengapa engkau melakukannya? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu di masa lalu dan masa mendatang?" Beliau berkata, "Bukankah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?" Ketika ia sudah tua, ia salat sambil duduk. Namun, jika ia ingin ruku', ia akan berdiri, membaca (beberapa ayat lainnya), lalu ruku'.