حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَرَّقَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ وَقَطَعَ، وَهْىَ الْبُوَيْرَةُ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى {مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِينَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِينَ}
                                
                            Salin
                        
                                    Diriwayatkan oleh Ibnu Umar
                                
                                "Rasulullah ( ﷺ ) membakar dan menebang pohon kurma Bani An-Nadir yang berada di Al-Buwair (sebuah tempat di dekat Madinah). Di sana Allah menurunkan wahyu: "Apa saja yang kalian (wahai kaum Muslim) tebang dari pohon kurma (milik musuh) atau kalian biarkan berdiri tegak di atas tangkainya, maka itu adalah dengan izin Allah, agar Dia menutupi aib orang-orang yang durhaka." (59.5)