`Umar biasa mendudukkanku bersama para orang tua yang telah berperang di Perang Badar. Sebagian dari mereka merasa tidak suka dan berkata kepada `Umar, "Mengapa engkau bawa anak ini untuk duduk bersama kami, sementara kami memiliki putra seperti dia?" `Umar menjawab, "Karena engkau mengetahui kedudukannya (yakni ilmu agamanya)." Suatu hari `Umar memanggilku dan mendudukkanku di tengah-tengah orang banyak itu; dan kukira ia memanggilku hanya untuk memperlihatkan kepada mereka (ilmu agamaku). `Umar kemudian bertanya kepada mereka (di hadapanku), "Apa pendapatmu tentang tafsir firman Allah: 'Bila datang pertolongan Allah (kepadamu wahai Muhammad terhadap musuh-musuhmu) dan penaklukan (Mekkah)'. (110.1) Sebagian dari mereka berkata, "Kita diperintahkan untuk memuji Allah dan memohon ampunan-Nya ketika pertolongan Allah dan penaklukan (Mekkah) datang kepada kita." Sebagian yang lain diam dan tidak mengatakan apa pun. Atas hal itu, `Umar bertanya kepadaku, "Apakah engkau mengatakan hal yang sama, wahai Ibn `Abbas?" Aku menjawab, "Tidak." Ia berkata, "Lalu apa pendapatmu?" Aku menjawab, "Itulah tanda kematian Rasulullah ( ﷺ ) yang telah diberitahukan Allah kepadanya. Allah berfirman: -- '(Wahai Muhammad) ketika pertolongan Allah (kepadamu melawan musuh-musuhmu) dan penaklukan (Mekkah) datang (yang merupakan tanda kematianmu). Hendaknya kamu memuji Tuhanmu dan memohon ampunan-Nya, dan Dialah yang menerima tobat dan mengampuni.' (110.3) Atas hal itu `Umar berkata, "Aku tidak mengetahui apa pun tentang hal itu selain apa yang telah engkau katakan."