حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ ـ هُوَ ابْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ ـ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، قَالَ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ ‏"‏ صَيِّبًا نَافِعًا ‏"‏‏.‏ تَابَعَهُ الْقَاسِمُ بْنُ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ‏.‏ وَرَوَاهُ الأَوْزَاعِيُّ وَعُقَيْلٌ عَنْ نَافِعٍ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Aisha

Setiap kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melihat hujan, dia biasa berkata, "Ya Allah! Biarlah itu menjadi hujan yang kuat dan berbuah."

Comment

Memohon kepada Allah untuk Hujan (Istisqaa)

Sahih al-Bukhari - Hadits 1032

Teks Hadits

"Setiap kali Rasulullah (ﷺ) melihat hujan, beliau biasa berkata, 'Ya Allah! Jadikanlah hujan yang kuat dan berbuah.'"

Analisis Linguistik

Doa "Sayyiban" merujuk pada hujan yang melimpah dan bermanfaat yang menembus jauh ke dalam bumi. "Nafi'an" berarti berguna dan produktif, membawa manfaat bagi ciptaan daripada menyebabkan kerusakan atau kehancuran.

Keputusan Yuridis

Narasi ini menetapkan Sunnah untuk berdoa saat melihat hujan turun. Dianjurkan (mustahabb) bagi Muslim untuk melafalkan doa khusus ini atau doa serupa yang memohon hujan yang bermanfaat.

Signifikansi Spiritual

Praktik Nabi menunjukkan pengingatan Allah yang konstan dalam segala keadaan. Hujan mewakili rahmat dan rezeki ilahi, dan doa ini mengakui Allah sebagai pemberi sejati sambil mencari manfaat optimal dari berkah-Nya.

Aplikasi Praktis

Para ulama menyarankan untuk mengucapkan: "Allahumma sayyiban nafi'an" saat hujan mulai turun. Ini mengikuti contoh Nabi dan mengubah fenomena alam menjadi tindakan ibadah, memperkuat hubungan seseorang dengan Sang Pencipta.