Memohon Allah untuk Hujan (Istisqaa)

كتاب الاستسقاء

Bab : Doa Nabi (saw)

Diriwayatkan Masruq

Kami bersama Abdullah dan dia berkata, "Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) melihat penolakan orang-orang untuk menerima Islam, dia berkata, "Ya Allah! Kirimkan (kelaparan) tahun ke atas mereka selama (tujuh tahun) seperti tujuh tahun (kelaparan pada masa) (Nabi) Yusuf." Jadi kelaparan menimpa mereka selama satu tahun dan menghancurkan setiap jenis kehidupan sedemikian rupa sehingga orang-orang mulai memakan kulit, bangkai dan hewan mati yang busuk. Setiap kali salah satu dari mereka melihat ke arah langit, dia akan (membayangkan dirinya untuk) melihat asap karena kelaparan. Maka Abu Sufyan mendatangi Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan berkata, "Wahai Muhammad! Engkau memerintahkan orang untuk taat kepada Allah dan menjaga hubungan baik dengan kerabat dan kerabat. Tidak diragukan lagi orang-orang dari suku Anda sekarat, jadi mohon berdoa kepada Allah untuk mereka." Maka Allah menyatakan: "Kalau begitu jagalah kamu Untuk hari langit akan mengeluarkan semacam asap yang terlihat jelas ... Sesungguhnya! Kamu akan kembali (ke dalam kekufuran) pada hari ketika Kami akan menangkapmu dengan genggaman yang kuat. (44.10-16) Ibnu Mas'ud menambahkan, "Al-Batsha (yaitu genggaman) terjadi dalam pertempuran Badr dan tidak diragukan lagi asap, Al-Batsha, Al-Lizam, dan ayat Surat Ar-Rum semuanya telah berlalu.

Diriwayatkan Abu Huraira;

Setiap kali Nabi (saw) mengangkat kepalanya dari membungkuk dalam raka terakhir, dia biasa berkata: "Ya Allah! Selamatkan 'Aiyash bin Abi Rabi'a. Ya Allah! Selamatkan Salama bin Hisham. Ya Allah! Selamatkan Walid bin Walid. Ya Allah! Selamatkan orang-orang percaya yang lemah dan setia. Ya Allah! Bersikaplah keras terhadap suku-suku Mudar dan kirimkan tahun-tahun (kelaparan) ke atas mereka seperti tahun-tahun kelaparan (Nabi) Yusuf ." Nabi (صلى الله عليه وسلم) lebih lanjut bersabda, "Allah mengampuni suku-suku Ghifar dan selamatkan suku-suku Aslam." Abu Az-Zinad (seorang sub-perawi) berkata, "Qunut dulu dibaca oleh Nabi (صلى الله عليه وسلم) dalam shalat Subuh."

Bab : Membalas dendam oleh Allah atas makhluk-Nya dengan kekeringan

Bab : Untuk memohon kepada Allah untuk hujan di Khutba hari Jumat menghadap ke arah selain kiblat

Diriwayatkan Sharik

Anas bin Malik berkata, "Seseorang memasuki Masjid pada hari Jumat melalui gerbang yang menghadap Daril-Qada' dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang berdiri menyampaikan Khutba (khotbah). Pria itu berdiri di depan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan berkata, 'Ya Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), ternak sekarat dan jalan-jalan terputus; mohon doakan kepada Allah untuk hujan.' Maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) mengangkat kedua tangannya dan berkata, 'Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan. Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan. Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan!" Anas menambahkan, "Demi Allah, tidak ada awan di langit dan tidak ada rumah atau bangunan di antara kami dan gunung Sila'. Kemudian awan besar seperti perisai muncul dari belakangnya (yaitu Gunung Silas) dan ketika datang di tengah langit, itu menyebar dan kemudian hujan. Demi Allah! Kami tidak bisa melihat matahari selama seminggu. Jumat berikutnya, seseorang masuk melalui gerbang yang sama dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang menyampaikan Khutba Jumat dan pria itu berdiri di depannya dan berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Ternak sekarat dan jalan-jalan terputus; Mohon berdoa kepada Allah untuk menahan hujan.' " Anas menambahkan, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengangkat kedua tangannya dan berkata, 'Ya Allah! Mengelilingi kami dan bukan pada kami. Ya Allah!' Di dataran tinggi, di pegunungan, di bukit, di lembah dan di tempat-tempat di mana pohon tumbuh.' " Anas menambahkan, "Hujan berhenti dan kami keluar, berjalan di bawah sinar matahari." Sharik bertanya kepada Anas apakah itu orang yang sama yang meminta hujan pada Jumat sebelumnya. Anas menjawab bahwa dia tidak tahu.

Bab : Istisqa' (memohon kepada Allah untuk hujan) di mimbar

Diriwayatkan Qatada

Anas I berkata, "Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) sedang menyampaikan Khutba Jumat (khotbah) seorang pria datang dan berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Hujan langka; mohon kepada Allah untuk memberkati kami dengan hujan.' Jadi dia memohon kepada Allah untuk itu, dan hujan turun begitu deras sehingga kami hampir tidak bisa mencapai rumah kami dan hujan terus turun sampai hari Jumat berikutnya." Anas lebih lanjut berkata, "Kemudian orang yang sama atau orang lain berdiri dan berkata, 'Ya Rasul Allah! Berdoalah kepada Allah untuk menahan hujan.' Mengenai hal itu, Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saya berkata, 'Ya Allah! Mengelilingi kami dan bukan pada kami.' " Anas menambahkan, "Saya melihat awan menyebar ke kanan dan kiri dan hujan terus turun tetapi tidak di atas Madinah."

Bab : Untuk mengatakan, "Di sekitar kita dan bukan pada kita." ketika hujan turun terlalu banyak

Riwayat Anas

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) Saya sedang menyampaikan Khutba (khotbah) pada hari Jumat ketika orang-orang berdiri, berteriak dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Tidak ada hujan (kekeringan), pohon-pohon telah mengering dan ternak dihancurkan; Mohon doakan hujan kepada Allah." Maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda dua kali, "Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan." Demi Allah, tidak ada jejak awan di langit dan tiba-tiba langit menjadi mendung awan dan mulai hujan. Nabi (صلى الله عليه وسلم) turun dari mimbar dan berdoa. Ketika dia kembali dari shalat (ke rumahnya) hujan turun dan hujan terus menerus sampai hari Jumat berikutnya. Ketika Nabi mulai menyampaikan Khutba Jumat (khotbah), orang-orang mulai berteriak dan berkata kepadanya, "Rumah-rumah telah runtuh dan jalan-jalan terputus; jadi mohon berdoa kepada Allah untuk menahan hujan." Maka Nabi (صلى الله عليه وسلم) tersenyum dan berkata, "Ya Allah! Mengelilingi kami dan bukan pada kami." Jadi langit menjadi cerah di atas Madinah tetapi hujan terus turun di pinggiran (Madinah) dan tidak ada setetes hujan pun yang turun di atas Median. Aku melihat ke arah langit yang terang dan sejernih mahkota.

Bab : Membaca dengan keras sambil mengucapkan doa Istisqa'

Diriwayatkan 'Abbad bin Tamim

dari pamannya yang berkata, "Nabi (صلى الله عليه وسلم) keluar untuk memohon hujan kepada Allah. Dia menghadap kiblat memohon kepada Allah. Dia membalikkan jubahnya (dari dalam ke luar) dan kemudian mempersembahkan dua rakat dan membaca Al-Qur'an dengan lantang di dalamnya."

Bab : Untuk mengucapkan shalat Istisqa di Musalla

Diriwayatkan 'Abbad bin Tamim dari pamannya yang mengatakan

"Nabi (صلى الله عليه وسلم) pergi ke Musalla untuk mengucapkan shalat Istisqa, menghadap kiblat dan shalat dua rakat dan membalikkan jubahnya ke luar." Diriwayatkan Abu Bakar, "Nabi (صلى الله عليه وسلم) meletakkan sisi kanan jubahnya di sisi kirinya."

Bab : Seseorang yang berdiri di tengah hujan sampai air mulai menetes di janggutnya

Diriwayatkan Anas bin Malik

Pada masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) orang-orang menderita satu tahun (kelaparan). Ketika Nabi menyampaikan Khutba (khotbah) di mimbar pada hari Jumat, seorang Badui berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Ternak sekarat dan keluarga (keturunan) lapar: mohon berdoa kepada Allah untuk memberkati kami dengan hujan." Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengangkat kedua tangannya ke arah langit dan pada saat itu tidak ada jejak awan di langit mereka. Kemudian awan mulai berkumpul seperti gunung. Sebelum dia turun dari mimbar, saya melihat air hujan menetes di janggutnya. Hujan turun pada hari itu, keesokan harinya, hari ketiga, hari keempat dan sampai hari Jumat berikutnya, ketika orang Badui yang sama atau orang lain berdiri (selama hari Jumat Khutba) dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Rumah-rumah telah runtuh dan ternak tenggelam. Tolong mohon kepada Allah untuk kami." Maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengangkat kedua tangannya dan berkata, "Ya Allah! Di sekitar kami dan bukan pada kami." Ke mana pun Nabi (صلى الله عليه وسلم) mengarahkan tangannya, awan-awan itu menyebar dari sana sampai sebuah lubang (di awan) terbentuk di atas Madinah. Lembah Qanat tetap mengalir (dengan air) selama satu bulan dan tidak ada, datang dari luar yang tidak berbicara tentang hujan yang melimpah.

Bab : "Saya diberikan kemenangan dengan As-Saba"

Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku dianugerahi kemenangan dengan As-Saba dan bangsa 'Ad dihancurkan oleh Ad-Dabur (angin barat).

Bab : Keluar dari Nabi (saw) untuk shalat Istisqa'

Diriwayatkan paman 'Abbad bin Tamim

Nabi (saw) keluar untuk shalat Istisqa dan membalikkan (dan memakaikan) jubahnya dari dalam ke luar.

Bab : Gempa bumi dan tanda-tanda (lainnya) (dari Hari Penghakiman)

Diriwayatkan Abu Huraira

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Waktu (Hari Akhir) tidak akan ditetapkan sampai pengetahuan (agama) akan diambil (oleh kematian orang-orang terpelajar agama), gempa bumi akan sangat sering, waktu akan berlalu dengan cepat, penderitaan akan muncul, pembunuhan akan meningkat dan uang akan meluap di antara kamu." (Lihat Hadis No. 85 Vol 1).

Bab : "Dan sebaliknya untuk persediaan yang Dia berikan kepadamu, kamu menyangkal"

Diriwayatkan Zaid bin Khalid Al-Juhani

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memimpin shalat subuh di Al-Hudaibiya dan hujan turun malam sebelumnya. Ketika Nabi (saw) selesai shalat dia menghadap orang-orang dan berkata, "Apakah kamu tahu apa yang dikatakan Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." (Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda), "Allah berfirman, 'Pada pagi ini beberapa penyembah-Ku tetap menjadi orang-orang mukmin sejati dan beberapa menjadi orang-orang; orang yang mengatakan bahwa hujan telah turun dengan rahmat dan rahmat Allah adalah orang yang beriman kepada-Ku dan tidak percaya kepada bintang, tetapi orang yang mengatakan hujan telah turun karena ini dan itu (bintang) adalah orang kepada-Ku dan beriman kepada bintang.' "

Bab : Kecuali Allah tidak ada yang tahu kapan hujan akan turun

Diriwayatkan Ibnu 'Umar

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Kunci ilmu ghaib adalah lima yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali Allah . . . tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok; tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam rahim; tidak ada yang tahu apa yang akan dia peroleh besok; tidak ada yang tahu di mana dia akan mati; dan tidak ada yang tahu kapan hujan akan turun."

Bab : Permintaan umat kepada Imam untuk mengucapkan shalat Istisqa

Diriwayatkan 'Abdullah bin Dinar

Ayah saya berkata, "Saya mendengar Ibnu 'Umar membacakan ayat-ayat puisi Abu Thalib: Dan seorang (orang) kulit putih (yaitu Nabi) yang diminta untuk berdoa memohon hujan dan yang merawat anak-anak yatim piatu dan menjadi penjaga para janda." Ayah Salim (Ibnu 'Umar) berkata, "Ayat puitis berikut muncul di benak saya ketika saya melihat wajah Nabi (saw) ketika dia berdoa untuk hujan. Dia tidak turun sampai air hujan mengalir deras dari setiap selokan atap: Dan seorang (orang) kulit putih yang diminta untuk berdoa memohon hujan dan yang merawat anak-anak yatim piatu dan penjaga janda. . . Dan ini adalah kata-kata Abu Thalib."

Bab : Membalikkan jubah ke luar saat memanjatkan shalat Istisqa

Diriwayatkan 'Abdullah bin Zaid

Nabi (صلى الله عليه وسلم) membalikkan jubahnya ke arah Istisqa.

Diriwayatkan 'Abdullah bin Zaid

Nabi (صلى الله عليه وسلم) pergi ke Musalla dan memohon kepada Allah untuk hujan. Dia menghadap kiblat dan mengenakan jubahnya dari dalam ke luar, dan mempersembahkan dua rakat.

Bab : Istisqa' di masjid utama (kota)

Diriwayatkan Sharik bin 'Abdullah bin Abi Namir

Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Pada hari Jumat seseorang memasuki Masjid utama melalui gerbang yang menghadap mimbar sementara Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang mengantarkan Khutba. Pria itu berdiri di depan Rasul Allah dan berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Ternak sekarat dan jalan-jalan terputus; jadi mohon berdoa kepada Allah untuk hujan.' " Anas menambahkan, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) mengangkat kedua tangannya dan berkata, 'Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan! Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan! Ya Allah! Berkatilah kami dengan hujan!' " Anas menambahkan, "Demi Allah, kami tidak dapat melihat jejak awan di langit dan tidak ada bangunan atau rumah di antara kami dan (gunung) Sila." Anas menambahkan, "Awan tebal seperti perisai muncul dari belakangnya (yaitu Gunung Sila). Ketika datang di tengah langit, itu menyebar dan kemudian hujan." Anas lebih lanjut berkata, "Demi Allah! Kami tidak bisa melihat matahari selama seminggu. Jumat berikutnya seseorang masuk melalui gerbang yang sama dan pada saat itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang mengantarkan Khutba hari Jumat. Pria itu berdiri di depannya dan berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Ternak sekarat dan jalan-jalan terputus, mohon berdoa kepada Allah untuk menahan hujan." " Anas menambahkan, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) Aku mengangkat kedua tangannya dan berkata, 'Ya Allah! Mengelilingi kami dan bukan pada kami. Ya Allah! Di dataran tinggi, di pegunungan, di bukit, di lembah dan di tempat-tempat di mana pohon tumbuh.' Jadi hujan berhenti dan kami keluar berjalan di bawah sinar matahari." Sharik bertanya kepada Anas apakah orang yang sama yang meminta hujan (Jumat lalu). Anas menjawab bahwa dia tidak tahu.

Bab : Siapa pun yang memohon hujan kepada Allah dalam shalat Jumu'ah

Riwayat Anas

Seorang pria datang kepada Nabi (saw) dan berkata, "Ternak dihancurkan dan jalan-jalan terputus." Jadi Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memohon kepada Allah untuk hujan dan hujan turun dari hari Jumat itu sampai hari Jumat berikutnya. Orang yang sama datang lagi dan berkata, "Rumah-rumah telah runtuh, jalan terputus, dan ternak dihancurkan. Mohon doa kepada Allah untuk menahan hujan." Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (berdiri dan) berkata, "Ya Allah! (Biarlah hujan) di dataran tinggi, di perbukitan, di lembah dan di atas tempat-tempat di mana pohon tumbuh." Jadi awan dibersihkan dari Madinah saat pakaian ditanggalkan.