Abu Talha memiliki jumlah kurma terbesar dari kalangan Ansar Madinah. Yang paling disayangi dari hartanya adalah taman Bairuha yang menghadap ke Masjid (Nabi). Rasulullah (ﷺ) biasa memasukinya dan meminum air tawarnya yang baik. Ketika ayat suci: 'Jangan pernah mencapai kebenaran kecuali kamu membelanjakan (dalam amal) dari apa yang kamu cintai.' (3.92) diturunkan, Abu Talha bangkit dan berkata, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Allah berfirman: Jangan pernah mencapai kebenaran kecuali kamu membelanjakan dari apa yang kamu cintai,' dan yang paling berharga dari harta milikku adalah taman Bairuha dan aku ingin memberikannya sebagai amal di Jalan Allah, berusaha untuk dihargai oleh Allah untuk itu. Jadi kamu dapat membelanjakannya, ya Rasulullah (ﷺ), di mana pun Allah memerintahkan kamu. ' Rasul Allah bersabda, "Baik! Itu adalah kekayaan yang mudah rusak (atau menguntungkan)" ('Abdullah ragu-ragu tentang kata mana yang digunakan.) Dia berkata, "Saya telah mendengar apa yang Anda katakan tetapi menurut pendapat saya Anda sebaiknya memberikannya kepada kerabat dan kerabat Anda." Atas hal itu Abu Talha berkata, "Aku akan melakukannya, wahai Rasulullah (ﷺ)!" Abu Talha membagikan kebun itu di antara kerabat dan sepupunya dan sepupunya
Eksposisi Hadis dari Sahih al-Bukhari
Narasi ini dari Kitab Minuman (Sahih al-Bukhari 5611) menunjukkan prinsip-prinsip mendalam tentang amal Islam dan keunggulan spiritual.
Latar Belakang Kontekstual
Abu Talha al-Ansari adalah salah satu Sahabat paling makmur di Madinah, memiliki kebun kurma yang luas. Harta yang paling dia sayangi adalah taman Bayruha, yang dibedakan oleh kedekatannya dengan Masjid Nabi dan airnya yang manis, yang sering diminum oleh Rasulullah ﷺ.
Wahyu Ilahi dan Tanggapan Segera
Ketika Allah menurunkan "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai" (Quran 3:92), Abu Talha menunjukkan pemahaman teladan dan kepatuhan segera. Dia menyadari bahwa ayat ini menuntut pengorbanan apa yang benar-benar dicintai, bukan hanya harta berlebih.
Panduan Kenabian dalam Amal
Tanggapan Nabi ﷺ "Bagus! Itu adalah harta yang fana" menunjukkan sifat sementara dari harta duniawi. Rekomendasinya untuk memberikan kepada kerabat menetapkan hierarki dalam pemberian amal: anggota keluarga didahulukan, diikuti oleh tetangga dan masyarakat luas.
Implikasi Hukum dan Spiritual
Hadis ini menetapkan bahwa bentuk amal tertinggi melibatkan pengorbanan apa yang benar-benar dicintai. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun memberi di jalan Allah adalah kebajikan, mengarahkan amal untuk memelihara hubungan keluarga menghasilkan banyak pahala: pahala amal ditambah pahala menjaga silaturahmi.
Implementasi Praktis
Tindakan segera Abu Talha dalam membagikan Bayruha di antara kerabatnya menggambarkan kesiapan Sahabat untuk melaksanakan perintah ilahi. Ini mengajarkan Muslim untuk mengutamakan apa yang dicintai Allah daripada keterikatan pribadi dan mencari jalan yang paling bermanfaat untuk tindakan amal mereka.