حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنِ ابْنِ عَوْنٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ خَرَجْنَا مَعَ حُذَيْفَةَ وَذَكَرَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لاَ تَشْرَبُوا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَالدِّيبَاجَ، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَكُمْ فِي الآخِرَةِ ‏"‏‏.‏
Salin
Diriwayatkan Al-Bara' bin 'Azib

Rasulullah (ﷺ) memerintahkan kami untuk melakukan tujuh hal dan melarang kami melakukan tujuh. Dia memerintahkan kami untuk mengunjungi orang sakit, mengikuti prosesi pemakaman, (mengatakan) bersin, (semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadamu, jika dia berkata, Puji bagi Allah), untuk menerima undangan, untuk menyapa (semua orang), untuk membantu yang tertindas dan untuk membantu orang lain untuk memenuhi sumpah mereka. Dia melarang kami memakai cincin emas, minum perak (peralatan), menggunakan Mayathir (karpet sutra yang diletakkan di atas pelana), memakai Al-Qissi (sejenis kain sutra), memakai sutra, Dibaj atau Istabraq (dua jenis sutra).