حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ هَمَّامٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا، ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ، تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ‏.‏ فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ‏.‏ فَقَالُوا السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ‏.‏ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ‏.‏ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ، فَلَمْ يَزَلِ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الآنَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasul Allah bersabda, "Perlakukan wanita dengan baik, karena wanita tercipta dari tulang rusuk, dan bagian tulang rusuk yang paling melengkung adalah bagian atasnya, jadi, jika kamu mencoba meluruskannya, itu akan patah, tetapi jika kamu membiarkannya apa adanya, itu akan tetap bengkok. Jadi perlakukan wanita dengan baik."

Comment

Komentar Hadis: Bimbingan Kenabian tentang Sifat Wanita

Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari 3331 mengandung hikmah mendalam mengenai penciptaan dan perlakuan terhadap wanita. Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) merujuk pada penciptaan primordial Hawwa (Hawa) dari tulang rusuk Adam untuk menggambarkan sifat bawaan wanita.

Analogi Tulang Rusuk: Memahami Sifat Feminin

Tulang rusuk yang melengkung melambangkan watak alami wanita, yang mencakup kepekaan emosional, naluri protektif, dan susunan psikologis yang unik. Sama seperti tulang rusuk yang melengkung tidak dapat dipaksa diluruskan tanpa mematahkannya, sifat bawaan wanita tidak dapat diubah secara radikal tanpa menyebabkan kerusakan pada kepribadian dan martabatnya.

Bagian "atas" yang paling melengkung menunjukkan bahwa kualitas feminin yang paling menonjol tertanam dalam dan mendasar bagi keberadaannya. Para ulama menjelaskan bahwa ini merujuk pada respons emosional alami wanita, sifat protektif atas kehormatan dan keluarga mereka, serta cara berpikir dan persepsi mereka yang khas.

Aplikasi Praktis: Kebijaksanaan dalam Perlakuan

Ajaran ini menekankan perlunya memperlakukan wanita dengan kebijaksanaan, kesabaran, dan pengertian daripada kekerasan atau upaya untuk mengubah sifat mereka secara fundamental. Nabi memerintahkan pria untuk mengakomodasi daripada menghadapi watak feminin alami.

Komentator klasik seperti Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa hadis ini mengajarkan pria untuk bersabar dengan ekspresi emosional wanita dan menghadapi perbedaan dengan kelembutan dan akomodasi, mengakui bahwa ini adalah bagian dari sifat mereka yang diberikan Tuhan.

Signifikansi Spiritual

Bimbingan kenabian ini meningkatkan status wanita dengan mengakui penciptaan unik mereka dan mengharuskan pria untuk memperlakukan mereka dengan pertimbangan khusus. Ini menetapkan kerangka kerja untuk hubungan harmonis berdasarkan saling pengertian dan penghormatan terhadap perbedaan yang ditetapkan secara ilahi antara gender.

Pengulangan "perlakukan wanita dengan baik" di awal dan akhir berfungsi sebagai instruksi yang tegas, menjadikan kebaikan dan perlakuan baik sebagai prinsip utama dalam semua interaksi dengan wanita.