حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ ‏"‏ رَأَيْتُ مُوسَى وَإِذَا رَجُلٌ ضَرْبٌ رَجِلٌ، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى، فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ رَبْعَةٌ أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ، وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِ إِبْرَاهِيمَ صلى الله عليه وسلم بِهِ، ثُمَّ أُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ، فِي أَحَدِهِمَا لَبَنٌ، وَفِي الآخَرِ خَمْرٌ فَقَالَ اشْرَبْ أَيَّهُمَا شِئْتَ‏.‏ فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ فَقِيلَ أَخَذْتَ الْفِطْرَةَ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Pada malam kenaikanku ke Syurga, aku melihat (nabi) Musa yang kurus dengan rambut kurus, tampak seperti salah satu orang dari suku Shanua; dan saya melihat Yesus yang tinggi rata-rata dengan wajah merah seolah-olah dia baru saja keluar dari kamar mandi. Dan aku menyerupai nabi Abraham lebih dari keturunannya. Kemudian saya diberi dua cangkir, satu berisi susu dan yang lainnya anggur. Gabriel berkata, 'Minumlah apa pun yang kamu suka.' Saya mengambil susu dan meminumnya. Jibril berkata, 'Kamu telah menerima apa yang alami, (Agama Sejati yaitu Islam) dan jika kamu mengambil anggur, para pengikutmu akan tersesat.' "

Comment

Perjalanan Malam & Pertemuan Surgawi

Narasi mendalam dari Sahih al-Bukhari 3394 ini menggambarkan Perjalanan Malam (Isra') dan Kenaikan (Mi'raj) Nabi yang ajaib, di mana ia bertemu nabi-nabi sebelumnya dalam bentuk surgawi mereka dan menerima bimbingan ilahi.

Deskripsi Para Nabi

Musa digambarkan sebagai kurus dengan rambut lurus, menyerupai pria dari suku Shanu'a - menunjukkan sifat asketiknya dan kesulitan yang dialaminya memimpin Bani Israel melalui padang gurun.

Isa digambarkan memiliki tinggi rata-rata dengan kulit kemerahan, tampak seolah-olah baru saja keluar dari mandi - melambangkan kemurnian dan sifat ajaib kelahirannya tanpa campur tangan manusia.

Ibrahim dicatat memiliki kemiripan terdekat dengan Muhammad - menekankan garis keturunan spiritual dan kelangsungan pesan tauhid murni (Tawhid).

Pilihan Simbolis

Dua cangkir mewakili pilihan mendasar antara jalan alami dan murni (susu) dan penyimpangan (anggur). Susu melambangkan fitrah - kecenderungan bawaan terhadap kebenaran, sementara anggur mewakili perubahan keadaan alami dan kesesatan.

Pilihan Nabi atas susu mengonfirmasi Islam sebagai agama fitrah, menyempurnakan dan melengkapi wahyu sebelumnya sambil mempertahankan kebenaran esensial mereka.

Wawasan Ilmiah

Komentator klasik mencatat bahwa penglihatan ini menetapkan hubungan langsung Nabi dengan rantai kenabian dan mengonfirmasi otoritasnya sebagai utusan terakhir.

Deskripsi nabi-nabi dalam bentuk surgawi mereka menunjukkan bahwa meskipun misi fisik mereka berbeda, pesan esensial Tawhid mereka tetap konsisten sepanjang sejarah.

Narasi ini juga menekankan pentingnya mengikuti fitrah dalam masalah iman, menghindari inovasi dan penyimpangan yang menyesatkan komunitas.