Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Keunggulan 'Aisyah terhadap wanita lain seperti keunggulan Tharid (yaitu hidangan daging dan roti) terhadap makanan lain. Banyak pria mencapai tingkat kesempurnaan, tetapi tidak ada wanita yang mencapai tingkat seperti itu kecuali Maria, putri 'Imran dan Asia, istri Firaun."
Teks Hadis & Referensi
Nabi (ﷺ) bersabda, "Keunggulan `Aisyah atas wanita lain seperti keunggulan Tharid (yaitu hidangan daging dan roti) atas makanan lain. Banyak pria mencapai tingkat kesempurnaan, tetapi tidak ada wanita yang mencapai tingkat seperti itu kecuali Maryam, putri `Imran dan Asiyah, istri Firaun."
Sumber: Sahih al-Bukhari 3433 | Kitab: Nabi-Nabi
Tafsir Keunggulan Aisyah
Hadis mulia ini menetapkan status tak tertandingi dari Sayyidah Aisyah di antara wanita Umat ini, membandingkan keunggulannya dengan Tharid - hidangan paling disukai di antara orang Arab, yang menggabungkan nutrisi dan kesenangan. Sama seperti Tharid melampaui semua makanan lain, pengetahuan komprehensif, kesalehan, dan pelayanan Aisyah terhadap Islam mengangkatnya di atas semua wanita lain.
Penyebutan khusus Nabi tentang Maryam dan Asiyah sebagai satu-satunya wanita yang mencapai kesempurnaan merujuk pada posisi spiritual unik mereka dalam sejarah ilahi - Maryam melalui kesuciannya dan melahirkan Isa tanpa ayah, dan Asiyah melalui mempertahankan iman meskipun menjadi istri Firaun. Keunggulan Aisyah, meskipun berbeda sifatnya, menempatkannya sebagai yang terdepan di antara wanita Muslim.
Komentar Ulama tentang Kesempurnaan
Imam Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa "kesempurnaan" di sini merujuk pada tingkat kenabian tertinggi yang dicapai oleh pria, yang tidak dicapai oleh wanita mana pun karena kenabian eksklusif untuk pria. Namun, Maryam dan Asiyah mencapai tingkat tertinggi yang mungkin bagi wanita melalui cobaan luar biasa dan iman yang tak tergoyahkan.
Al-Qurtubi mencatat bahwa keunggulan Aisyah berasal dari dia menjadi istri Nabi yang paling dicintai, pemahamannya yang mendalam tentang ilmu-ilmu Islam, dan perannya dalam menyampaikan pengetahuan luas tentang Syariah kepada Umat. Masa mudanya ketika menikah dengan Nabi memungkinkannya menyerap dan melestarikan ajaran Islam dengan kejelasan yang luar biasa.
Kebijaksanaan dalam Perbandingan Tharid
Analogi dengan Tharid mengandung kebijaksanaan yang dalam. Tharid mewakili kombinasi sempurna dari nutrisi esensial - roti untuk penghidupan dan daging untuk kekuatan. Demikian pula, Aisyah menggabungkan pengetahuan agama yang komprehensif dengan kebijaksanaan praktis, menjadikannya referensi lengkap bagi wanita Muslim dalam semua aspek kehidupan.
Sama seperti Tharid adalah makanan favorit Nabi, Aisyah menempati posisi paling istimewa di antara istri-istrinya dalam hal cinta dan persahabatan. Perbandingan ini juga menunjukkan bahwa meskipun wanita lain memiliki kebajikan, kebajikan Aisyah mencakup semua kebajikan yang digabungkan, membuat perbedaannya komprehensif daripada terbatas pada kualitas tertentu.