Rasulullah (ﷺ) bersabda, 'Tidak ada 'Adwa (tidak ada penyakit yang ditularkan dari orang sakit ke orang sehat tanpa izin Allah), atau Safar, atau Hama." Seorang Badui berdiri dan berkata, "Lalu bagaimana dengan unta-untaku? Mereka seperti rusa di atas pasir, tetapi ketika seekor unta kudis datang dan bercampur dengan mereka, mereka semua terinfeksi kudis." Nabi (ﷺ) berkata, "Lalu siapa yang menyampaikan penyakit (kudis) kepada yang pertama?"
Komentar Hadis dari Sahih al-Bukhari
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari (5717) membahas keyakinan Islam mendasar mengenai penularan penyakit dan ketetapan ilahi. Pernyataan awal Nabi menolak takhayul pra-Islam sambil menegaskan kendali mutlak Allah atas segala urusan.
Penjelasan Istilah Kunci
'Adwa merujuk pada keyakinan pra-Islam tentang penularan penyakit otomatis tanpa kehendak Allah. Safar adalah takhayul tentang bulan-bulan tertentu yang dianggap sial. Hama adalah keyakinan bahwa orang mati bisa kembali sebagai burung hantu.
Pertanyaan retoris Nabi kepada badui menekankan bahwa semua penyakit berasal dari ketetapan Allah, bukan hanya sebab alami yang beroperasi terlepas dari kehendak ilahi.
Interpretasi Ulama
Ulama klasik menjelaskan hadis ini menegaskan tauhid (kesatuan ilahi) dengan menolak kausalitas independen sambil mengakui sebab-sebab nyata sebagai manifestasi kebijaksanaan Allah. Penularan beroperasi dalam sistem yang telah ditetapkan Allah.
Imam Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa ajaran ini memperbaiki kesalahpahaman tanpa menyangkal pola yang dapat diamati, mengarahkan umat beriman untuk mengenali Allah sebagai penyebab sejati di balik semua sebab yang tampak.
Implikasi Praktis
Ajaran ini mendorong Muslim untuk mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit sambil mempertahankan ketergantungan pada Allah. Ini menciptakan keseimbangan antara tindakan pencegahan praktis dan kepercayaan spiritual pada ketetapan ilahi.
Hadis ini tidak melarang karantina atau pencegahan medis, melainkan memperbaiki sistem keyakinan yang mendasar, memastikan Muslim mengaitkan semua hasil akhirnya pada kehendak Allah.