حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا هِشَامٌ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي الْمَرَضِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا‏.‏ فَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ كَيْفَ يَنْفِثُ قَالَ كَانَ يَنْفِثُ عَلَى يَدَيْهِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Aisha

Selama Nabi sakit fatal, ia biasa membaca Mu'auwidhat (Surat An-Nas dan Surat Al-Falaq) dan kemudian meniup napasnya ke seluruh tubuhnya. Ketika penyakitnya memburuk, saya biasa melafalkan dua Sura itu dan meniup napas saya ke atasnya dan membuatnya menggosok tubuhnya dengan tangannya sendiri untuk berkah." (Ma'mar bertanya kepada Az-Zuhri: Bagaimana Nabi (ﷺ) biasa meniup? Az-Zuhri berkata: Dia biasa meniup tangannya dan kemudian melewatkannya ke wajahnya.)